Presiden Ghani Kabur saat Taliban Datang, Publik Afghanistan Marah

Senin, 16 Agustus 2021 - 07:16 WIB
loading...
Presiden Ghani Kabur...
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur dari negaranya saat Taliban memasuki Kabul, Minggu (15/8/2021). Foto/REUTERS/File Photo
A A A
KABUL - Presiden Ashraf Ghani kabur atawa melarikan diri dari Afghanistan ketika Taliban memasuki ibu kota negara itu, Kabul. Tindakan presiden telah memicu kemarahan dan kebingungan publik setempat.

Taliban telah menang dan kini berusaha merebut kembali kekuasaan mereka 20 tahun lalu setelah digulingkan dalam invasi militer NATO pimpinan Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Presiden Afghanistan Kabur saat Taliban Serbu Kabul

Minggu malam, diumumkan bahwa Ghani telah meninggalkan negara itu dengan beberapa anggota kabinetnya.

"Mantan Presiden Afghanistan telah meninggalkan Afghanistan," kesal Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah, yang tak sudi lagi mengakui Ghani sebagai presiden.

"Dia telah meninggalkan negara ini, dan [untuk itu] Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya," ujarnya dalam sebuah video yang di-posting di halaman Facebook-nya.

Runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Barat di Kabul terjadi setelah serangan kilat Taliban yang dimulai pada 6 Agustus dan menyebabkan perebutan lebih dari dua lusin provinsi Afghanistan pada Minggu pagi.

Ghani telah kabur, tetapi 38 juta rakyat Afghanistan tetap di sana.

Beberapa provinsi terakhir yang jatuh berada di timur negara itu, dengan kota Jalalabad menjadi yang terakhir dari kota-kota besar negara itu yang direbut oleh Taliban setelah kesepakatan dicapai antara para tetua setempat, gubernur dan anggota kelompok bersenjata tersebut.

Seorang politisi dari provinsi timur, yang tidak ingin disebutkan namanya, menggambarkan kaburnya Ghani sebagai “aib”.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Jangan Panik Dulu! Hyundai...
Jangan Panik Dulu! Hyundai Bongkar Anatomi Baterai Mobil Listrik yang Bisa Jadi Api dalam Sekam!
PM Australia Anthony...
PM Australia Anthony Albanese Disambut Airlangga dan Sugiono di Halim Perdanakusuma
Hasil Thailand Open...
Hasil Thailand Open 2025: Lanny/Fadia dan Alwi Farhan Melaju, Putri KW Tersingkir
Berita Terkini
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Infografis
10 Presiden Tertua di...
10 Presiden Tertua di Dunia yang Menjabat saat Ini
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved