Filipina Bantah Adanya Korupsi Dana Penanganan Covid-19
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 23:48 WIB
MANILA - Menteri Kesehatan Filipina , Francisco Duque membantah bahwa adanya korupsi dana penaganan Covid-19 . Auditor negara telah menandai "kekurangan" sebesar USD 1,33 miliar, menimbulkan keraguan pada keteraturan transaksi terkait dalam respons pandemi negara itu.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan radio DZMM, Duque mengatakan bahwa tidak ada uang yang “dicuri” dan pihaknyaberjanji untuk memperhitungkan setiap peso yang dikeluarkan.
“Anda akan yakin bahwa tidak ada uang yang dikorupsi. Tidak ada yang dicuri. Saya yakin akan hal itu,” kata Duque dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (14/8/2021).
Duque mengatakan, kementeriannya akan menyerahkan penjelasan atas temuan auditor negara, termasuk dokumen yang diperlukan pada pekan depan.
Dengan lebih dari 1,71 juta infeksi dan 29.838 kematian, Filipina memiliki kasus dan kematian COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
Wilayah ibu kota Manila, sebuah urban sprawl dari 16 kota yang merupakan rumah bagi lebih dari 13 juta orang, tetap berada di bawah penguncian ketat untuk menahan penyebaran varian delta.
Hanya sekitar 11 persen dari 110 juta penduduk negara itu yang divaksinasi lengkap. Hampir seperempat dari 1.291 rumah sakit di negara itu berada pada tingkat risiko kritis, dengan tingkat hunian pada atau di atas 85 persen.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan radio DZMM, Duque mengatakan bahwa tidak ada uang yang “dicuri” dan pihaknyaberjanji untuk memperhitungkan setiap peso yang dikeluarkan.
“Anda akan yakin bahwa tidak ada uang yang dikorupsi. Tidak ada yang dicuri. Saya yakin akan hal itu,” kata Duque dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (14/8/2021).
Duque mengatakan, kementeriannya akan menyerahkan penjelasan atas temuan auditor negara, termasuk dokumen yang diperlukan pada pekan depan.
Dengan lebih dari 1,71 juta infeksi dan 29.838 kematian, Filipina memiliki kasus dan kematian COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
Wilayah ibu kota Manila, sebuah urban sprawl dari 16 kota yang merupakan rumah bagi lebih dari 13 juta orang, tetap berada di bawah penguncian ketat untuk menahan penyebaran varian delta.
Hanya sekitar 11 persen dari 110 juta penduduk negara itu yang divaksinasi lengkap. Hampir seperempat dari 1.291 rumah sakit di negara itu berada pada tingkat risiko kritis, dengan tingkat hunian pada atau di atas 85 persen.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda