Unjuk Kekuatan, AS Akan Tembakkan Rudal Penenggelam Kapal Perang di Pasifik
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 15:40 WIB
“Apakah itu di Atlantik atau Pasifik, itu semua tentang Korps Marinir yang mampu memberikan anti-area denial itu—kontrol laut,” kata Kelliher.
Bagi Letnan Jenderal Eric Smith, komandan Komando Pengembangan Tempur Korps Marinir saat ini dan wakil komandan untuk pengembangan dan integrasi tempur, ini adalah persamaan matematika sederhana.
“Musuh sejawat harus menghormati Naval Strike Missile yang seharga USD1,7 juta (lebih dari Rp24,4 miliar) dapat merusak kapal perang senilai hampir USD2 miliar (lebih dari Rp28,7 triliun)—dan Anda tidak dapat menemukannya,” kata Smith pada konferensi Sea-Air-Space 3 Agustus lalu.
Smith mengatakan Korps Marinir telah menembakkan Naval Strike Missile buatan Raytheon lebih dari 100 mil.
Menurut Raytheon, rudal itu membawa hulu ledak seberat 500 pon, sekering yang dapat diprogram dan menghindari sistem pertahanan rudal dengan “melakukan manuver mengelak dan terbang di ketinggian sea-skimming.”
Bagi Letnan Jenderal Eric Smith, komandan Komando Pengembangan Tempur Korps Marinir saat ini dan wakil komandan untuk pengembangan dan integrasi tempur, ini adalah persamaan matematika sederhana.
“Musuh sejawat harus menghormati Naval Strike Missile yang seharga USD1,7 juta (lebih dari Rp24,4 miliar) dapat merusak kapal perang senilai hampir USD2 miliar (lebih dari Rp28,7 triliun)—dan Anda tidak dapat menemukannya,” kata Smith pada konferensi Sea-Air-Space 3 Agustus lalu.
Smith mengatakan Korps Marinir telah menembakkan Naval Strike Missile buatan Raytheon lebih dari 100 mil.
Menurut Raytheon, rudal itu membawa hulu ledak seberat 500 pon, sekering yang dapat diprogram dan menghindari sistem pertahanan rudal dengan “melakukan manuver mengelak dan terbang di ketinggian sea-skimming.”
(min)
tulis komentar anda