Taliban Menggila, Jerman Desak Warganya Segera Tinggalkan Afghanistan
Kamis, 12 Agustus 2021 - 22:33 WIB
BERLIN - Jerman mendesak warganya untuk meninggalkan Afghanistan dengan penerbangan terjadwal sesegera mungkin karena situasi keamanan yang memburuk. Desakan ini datang di tengah terus meluasnya wilayah yang berhasil diduduki Taliban.
"Warga negara Jerman di lapangan sangat didesak untuk mengambil kesempatan meninggalkan negara itu dengan penerbangan terjadwal sesegera mungkin," kata Kementerian Luar Negeri Jerman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/8/2021).
Desakan itu sendiri datang ketika Taliban berhasil merebut kota strategis Ghazni, membawa mereka semakin dekat dengan Kabul. Ghazni hanya berjarak sekitar 150 kilometer dar Ibu Kota Afghanistan tersebut.
Sebelumnya, Menteri PertahananJerman,Annegret Kramp-Karrenbauer menolak seruan agar mengerahkan tentaranya kembali keAfghanistanuntuk menggempurTaliban.
Seruan itu muncul dari para politisi konservatif setelah kelompok Taliban merebut kota Kunduz tempat pasukan Berlin dikerahkan selama satu dekade.
Jerman diketahui memiliki kontingen militer terbesar kedua di Afghanistan setelah Amerika Serikat (AS) dan kehilangan lebih banyak pasukan dalam pertempuran di Kunduz daripada di tempat lain sejak Perang Dunia II.
"Warga negara Jerman di lapangan sangat didesak untuk mengambil kesempatan meninggalkan negara itu dengan penerbangan terjadwal sesegera mungkin," kata Kementerian Luar Negeri Jerman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/8/2021).
Desakan itu sendiri datang ketika Taliban berhasil merebut kota strategis Ghazni, membawa mereka semakin dekat dengan Kabul. Ghazni hanya berjarak sekitar 150 kilometer dar Ibu Kota Afghanistan tersebut.
Sebelumnya, Menteri PertahananJerman,Annegret Kramp-Karrenbauer menolak seruan agar mengerahkan tentaranya kembali keAfghanistanuntuk menggempurTaliban.
Seruan itu muncul dari para politisi konservatif setelah kelompok Taliban merebut kota Kunduz tempat pasukan Berlin dikerahkan selama satu dekade.
Jerman diketahui memiliki kontingen militer terbesar kedua di Afghanistan setelah Amerika Serikat (AS) dan kehilangan lebih banyak pasukan dalam pertempuran di Kunduz daripada di tempat lain sejak Perang Dunia II.
(ian)
tulis komentar anda