Bank Sentral Cabut Subsidi Bahan Bakar, Warga Marah Blokir Jalanan Lebanon

Kamis, 12 Agustus 2021 - 23:01 WIB
"Kau akan memaksa kami mencuri hanya untuk mengisi bahan bakar. Ketika hakim bertanya, kami akan mengatakan itu untuk membeli bensin, makan dan minum," ujar dia dengan wajah mengamuk.

Pound Lebanon telah kehilangan lebih dari 90% nilainya terhadap dolar Amerika Serikat di pasar gelap dalam waktu kurang dari dua tahun.

Secara resmi, bagaimanapun, mata uang tetap dipatok pada 1.507 pound terhadap dolar Amerika Serikat.

Sampai baru-baru ini, importir bahan bakar diberi akses ke dolar dengan tarif resmi yang menguntungkan.

Tetapi pihak berwenang bulan lalu meningkatkannya menjadi 3.900 pound, memicu kenaikan tajam harga di tempat pengisian bahan bakar.

Pada Rabu (11/8), bank sentral mengatakan akan meningkatkan lebih lanjut ke "tingkat pasar" yang saat ini berada di sekitar 20.000 pound.

Bank sentral mengatakan telah menghabiskan USD800 juta untuk impor bahan bakar pada Juli.

Perdana menteri Hassan Diab yang segera melepas jabatan, telah memprotes keputusan sepihak bank sentral.

Cadangan devisa telah anjlok lebih dari setengahnya sejak krisis ekonomi dimulai pada musim gugur 2019, dari USD32 miliar menjadi sekitar USD15 miliar hari ini, menurut data bank sentral.
(sya)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More