Tantang Rusia, AS Diundang Tempatkan Sistem Rudal di Ukraina
Rabu, 11 Agustus 2021 - 12:40 WIB
Rusia telah berulang kali mengatakan kehadiran personel militer AS di perbatasannya dengan Ukraina akan menjadi garis merah utama dalam konflik politik yang memanas antara kedua negara.
Pada Februari, Ukraina meminta NATO mulai menerbangkan pesawat tempur dan transportasi pasukan di dekat Semenanjung Krimea yang disengketakan dengan Rusia.
Moskow bersikeras langkah seperti itu "provokatif" dan meningkatkan kemungkinan insiden yang berpotensi bencana, merusak stabilitas regional.
Pada saat yang sama, Reznikov mengatakan peningkatan kehadiran pasukan Barat di negaranya diperlukan karena dominasi Rusia atas Laut Hitam, penyelesaian pipa gas Nord Stream 2, dan “pengaruh Moskow di Balkan.”
Selain itu, wakil perdana menteri Ukraina mengulangi tuduhan bahwa Kremlin mungkin berencana menempatkan senjata nuklir di Krimea.
Pejabat Rusia, termasuk kepala komite diplomatik parlemen Krimea Yury Gempel telah mengecam klaim itu sebagai "tidak berdasar."
Anggota Duma Negara Andrey Kozenko melangkah lebih jauh, mengatakan mereka yang mendorong konspirasi yang diklaim tanpa bukti harus menemui "seorang psikoterapis" daripada mengajukan banding ke Barat.
Lihat Juga: Meski Tak Mampu Bendung Rudal Iran, Hamas, dan Hizbullah, 10 Negara Tetap Pakai Iron Dome
Pada Februari, Ukraina meminta NATO mulai menerbangkan pesawat tempur dan transportasi pasukan di dekat Semenanjung Krimea yang disengketakan dengan Rusia.
Moskow bersikeras langkah seperti itu "provokatif" dan meningkatkan kemungkinan insiden yang berpotensi bencana, merusak stabilitas regional.
Pada saat yang sama, Reznikov mengatakan peningkatan kehadiran pasukan Barat di negaranya diperlukan karena dominasi Rusia atas Laut Hitam, penyelesaian pipa gas Nord Stream 2, dan “pengaruh Moskow di Balkan.”
Selain itu, wakil perdana menteri Ukraina mengulangi tuduhan bahwa Kremlin mungkin berencana menempatkan senjata nuklir di Krimea.
Pejabat Rusia, termasuk kepala komite diplomatik parlemen Krimea Yury Gempel telah mengecam klaim itu sebagai "tidak berdasar."
Anggota Duma Negara Andrey Kozenko melangkah lebih jauh, mengatakan mereka yang mendorong konspirasi yang diklaim tanpa bukti harus menemui "seorang psikoterapis" daripada mengajukan banding ke Barat.
Lihat Juga: Meski Tak Mampu Bendung Rudal Iran, Hamas, dan Hizbullah, 10 Negara Tetap Pakai Iron Dome
(sya)
tulis komentar anda