Jet Modul Rusia Menyala Misterius, Stasiun Antariksa Internasional Bergerak Liar
Jum'at, 30 Juli 2021 - 15:40 WIB
MOSKOW - Stasiun Antariksa Internasional (ISS) bergerak liar tak terkendali pada Kamis (29/7) saat jet pendorong modul penelitian Rusia yang baru tiba, secara misterius dan tidak disengaja menyala beberapa jam setelah merapat ke ISS.
Untung kejadian tersebut hanya berlangsung sebentar dan ISS kemudian dapat dikontrol. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab jet pendorong itu menyala secara misterius.
“Tujuh anggota awak ISS yang terdiri atas dua kosmonot Rusia, tiga astronot NASA, astronot Jepang dan astronot badan antariksa Eropa dari Prancis, tidak pernah dalam bahaya langsung,” papar pernyataan NASA dan kantor berita Rusia, RIA.
Namun kerusakan tersebut mendorong NASA menunda setidaknya hingga 3 Agustus, rencana peluncuran kapsul CST-100 Starliner baru buatan Boeing pada uji terbang tanpa awak ke stasiun luar angkasa.
Starliner telah ditetapkan untuk diluncurkan di atas roket Atlas V pada Jumat (30/7) dari Kennedy Space Center di Florida.
Kejadian pada Kamis (29/7) itu dimulai sekitar tiga jam setelah modul multiguna Nauka menempel di stasiun luar angkasa.
“Jet modul secara misterius restart, menyebabkan seluruh stasiun keluar dari posisi penerbangan normalnya sekitar 250 mil di atas Bumi,” ungkap pejabat badan antariksa AS.
"Hilangnya kontrol posisi berlangsung selama lebih dari 45 menit, sampai tim penerbangan di darat berhasil mengembalikan orientasi stasiun ruang angkasa dengan mengaktifkan pendorong pada modul lain dari platform yang mengorbit,” papar Joel Montalbano, manajer program stasiun ruang angkasa NASA.
Dalam liputan siaran insiden tersebut, RIA mengutip spesialis NASA di Johnson Space Center di Houston, Texas, yang menggambarkan perjuangan untuk mendapatkan kembali kendali stasiun ruang angkasa sebagai "tarik tambang" antara dua modul.
“Pada puncak insiden, ISS keluar dari keselarasan dengan kecepatan sekitar setengah derajat per detik,” ungkap Montalbano beberapa jam kemudian dalam panggilan konferensi NASA dengan wartawan.
“Mesin jet Nauka akhirnya dimatikan, stasiun ruang angkasa distabilkan dan orientasinya dikembalikan ke tempat awalnya,” papar NASA.
“Komunikasi dengan kru terputus dua kali selama gangguan, tetapi tidak ada bahaya langsung bagi kru," ungkap Montalbano.
“Pergeseran dalam orientasi normal stasiun luar angkasa pertama kali terdeteksi oleh sensor otomatis di darat, dan awak benar-benar tidak merasakan gerakan apa pun," ujar dia.
“Apa yang menyebabkan kegagalan fungsi pendorong pada modul Nauka, yang disampaikan badan antariksa Rusia Roscosmos, belum ditentukan,” papar pejabat NASA.
Montalbano mengatakan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada stasiun luar angkasa. “Manuver koreksi penerbangan menghabiskan lebih banyak cadangan propelan daripada yang diinginkan, tapi tidak ada yang saya khawatirkan," ujar dia.
Setelah diluncurkan pekan lalu dari Kosmodrom Baikonur Kazakhstan, modul tersebut mengalami serangkaian gangguan yang menimbulkan kekhawatiran tentang apakah prosedur docking akan berjalan lancar.
“Roscosmos mengaitkan masalah pasca-dok pada Kamis dengan mesin Nauka yang harus bekerja dengan bahan bakar sisa di pesawat,” papar kantor berita TASS.
"Proses pemindahan modul Nauka dari mode penerbangan ke mode 'berlabuh dengan ISS' sedang berlangsung. Pekerjaan sedang dilakukan pada bahan bakar yang tersisa di modul," ungkap Roscosmos dikutip TASS.
Modul Nauka dirancang berfungsi sebagai laboratorium penelitian, unit penyimpanan, dan airlock yang akan meningkatkan kemampuan Rusia di ISS.
Siaran langsung menunjukkan modul yang dinamai menurut bahasa Rusia untuk "sains" itu merapat dengan ISS beberapa menit lebih lambat dari yang dijadwalkan.
"Menurut data telemetri dan laporan dari kru ISS, sistem onboard stasiun dan modul Nauka beroperasi secara normal," papar Roscosmos.
"Ada kontak!!!" teriak Dmitry Rogozin, kepala Roscosmos, menulis di Twitter beberapa saat setelah modul berlabuh di ISS.
Untung kejadian tersebut hanya berlangsung sebentar dan ISS kemudian dapat dikontrol. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab jet pendorong itu menyala secara misterius.
“Tujuh anggota awak ISS yang terdiri atas dua kosmonot Rusia, tiga astronot NASA, astronot Jepang dan astronot badan antariksa Eropa dari Prancis, tidak pernah dalam bahaya langsung,” papar pernyataan NASA dan kantor berita Rusia, RIA.
Namun kerusakan tersebut mendorong NASA menunda setidaknya hingga 3 Agustus, rencana peluncuran kapsul CST-100 Starliner baru buatan Boeing pada uji terbang tanpa awak ke stasiun luar angkasa.
Starliner telah ditetapkan untuk diluncurkan di atas roket Atlas V pada Jumat (30/7) dari Kennedy Space Center di Florida.
Kejadian pada Kamis (29/7) itu dimulai sekitar tiga jam setelah modul multiguna Nauka menempel di stasiun luar angkasa.
“Jet modul secara misterius restart, menyebabkan seluruh stasiun keluar dari posisi penerbangan normalnya sekitar 250 mil di atas Bumi,” ungkap pejabat badan antariksa AS.
"Hilangnya kontrol posisi berlangsung selama lebih dari 45 menit, sampai tim penerbangan di darat berhasil mengembalikan orientasi stasiun ruang angkasa dengan mengaktifkan pendorong pada modul lain dari platform yang mengorbit,” papar Joel Montalbano, manajer program stasiun ruang angkasa NASA.
Dalam liputan siaran insiden tersebut, RIA mengutip spesialis NASA di Johnson Space Center di Houston, Texas, yang menggambarkan perjuangan untuk mendapatkan kembali kendali stasiun ruang angkasa sebagai "tarik tambang" antara dua modul.
“Pada puncak insiden, ISS keluar dari keselarasan dengan kecepatan sekitar setengah derajat per detik,” ungkap Montalbano beberapa jam kemudian dalam panggilan konferensi NASA dengan wartawan.
“Mesin jet Nauka akhirnya dimatikan, stasiun ruang angkasa distabilkan dan orientasinya dikembalikan ke tempat awalnya,” papar NASA.
“Komunikasi dengan kru terputus dua kali selama gangguan, tetapi tidak ada bahaya langsung bagi kru," ungkap Montalbano.
“Pergeseran dalam orientasi normal stasiun luar angkasa pertama kali terdeteksi oleh sensor otomatis di darat, dan awak benar-benar tidak merasakan gerakan apa pun," ujar dia.
“Apa yang menyebabkan kegagalan fungsi pendorong pada modul Nauka, yang disampaikan badan antariksa Rusia Roscosmos, belum ditentukan,” papar pejabat NASA.
Montalbano mengatakan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada stasiun luar angkasa. “Manuver koreksi penerbangan menghabiskan lebih banyak cadangan propelan daripada yang diinginkan, tapi tidak ada yang saya khawatirkan," ujar dia.
Setelah diluncurkan pekan lalu dari Kosmodrom Baikonur Kazakhstan, modul tersebut mengalami serangkaian gangguan yang menimbulkan kekhawatiran tentang apakah prosedur docking akan berjalan lancar.
“Roscosmos mengaitkan masalah pasca-dok pada Kamis dengan mesin Nauka yang harus bekerja dengan bahan bakar sisa di pesawat,” papar kantor berita TASS.
"Proses pemindahan modul Nauka dari mode penerbangan ke mode 'berlabuh dengan ISS' sedang berlangsung. Pekerjaan sedang dilakukan pada bahan bakar yang tersisa di modul," ungkap Roscosmos dikutip TASS.
Modul Nauka dirancang berfungsi sebagai laboratorium penelitian, unit penyimpanan, dan airlock yang akan meningkatkan kemampuan Rusia di ISS.
Siaran langsung menunjukkan modul yang dinamai menurut bahasa Rusia untuk "sains" itu merapat dengan ISS beberapa menit lebih lambat dari yang dijadwalkan.
"Menurut data telemetri dan laporan dari kru ISS, sistem onboard stasiun dan modul Nauka beroperasi secara normal," papar Roscosmos.
"Ada kontak!!!" teriak Dmitry Rogozin, kepala Roscosmos, menulis di Twitter beberapa saat setelah modul berlabuh di ISS.
(sya)
tulis komentar anda