Lebanon Jual Big Mac Termurah di Dunia saat Mata Uang Lokal Terjun Bebas
Selasa, 27 Juli 2021 - 05:51 WIB
Kebanyakan orang Lebanon semakin miskin setiap hari, mendorong beberapa orang dari mereka menjual emas, mobil, dan bahkan perabotan mereka untuk bertahan hidup.
“Sementara warga yang lain menunggu transfer dolar AS dari kerabat mereka di luar negeri, atau menunggu bantuan masyarakat sipil,” papar Al-Khatib pada Arab News.
Ini semua tercermin di media sosial Lebanon, yang dibanjiri permintaan donasi untuk susu bayi yang baru lahir dan obat-obatan yang tidak tersedia lagi di pasar atau dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Ada juga banyak permintaan sumbangan untuk orang-orang yang membutuhkan makanan.
Pada saat yang sama, warga yang lain berbagi tagihan restoran mahal mereka, seperti Babel Baher yang menghabiskan 5 juta pound Lebanon untuk sekali makan dan memposting tagihan itu di Facebook.
"USD250 hampir tidak berarti apa-apa untuk seseorang yang datang dari luar negeri," tulis seorang pengguna Facebook bernama Rania pada postingan tersebut.
“Ini adalah tagihan yang sangat murah untuk seseorang yang memiliki dolar AS dan makan malam ini tidak mahal sama sekali dibandingkan dengan di luar negeri,” papar dia.
Al Khatib mengatakan bahwa mereka yang dibayar dalam dolar AS menjalani kehidupan yang terjangkau dengan hanya USD300 dari gaji mereka, sementara sebelumnya mereka membutuhkan USD3.000 untuk memiliki kualitas hidup yang sama.
“Kebijakan tambal sulam untuk mendukung beberapa komoditas tidak membantu karena semua komoditas yang disubsidi diselundupkan,” ujar Al Khatib.
“Salah urus negara tanpa rencana atau visi ekonomi untuk menyelamatkan Lebanon dari krisis yang memburuk, membawa kami ke sini, dan tidak ada prospek positif selama tidak ada solusi radikal di negara ini,” pungkas dia.
“Sementara warga yang lain menunggu transfer dolar AS dari kerabat mereka di luar negeri, atau menunggu bantuan masyarakat sipil,” papar Al-Khatib pada Arab News.
Ini semua tercermin di media sosial Lebanon, yang dibanjiri permintaan donasi untuk susu bayi yang baru lahir dan obat-obatan yang tidak tersedia lagi di pasar atau dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Ada juga banyak permintaan sumbangan untuk orang-orang yang membutuhkan makanan.
Pada saat yang sama, warga yang lain berbagi tagihan restoran mahal mereka, seperti Babel Baher yang menghabiskan 5 juta pound Lebanon untuk sekali makan dan memposting tagihan itu di Facebook.
"USD250 hampir tidak berarti apa-apa untuk seseorang yang datang dari luar negeri," tulis seorang pengguna Facebook bernama Rania pada postingan tersebut.
“Ini adalah tagihan yang sangat murah untuk seseorang yang memiliki dolar AS dan makan malam ini tidak mahal sama sekali dibandingkan dengan di luar negeri,” papar dia.
Al Khatib mengatakan bahwa mereka yang dibayar dalam dolar AS menjalani kehidupan yang terjangkau dengan hanya USD300 dari gaji mereka, sementara sebelumnya mereka membutuhkan USD3.000 untuk memiliki kualitas hidup yang sama.
“Kebijakan tambal sulam untuk mendukung beberapa komoditas tidak membantu karena semua komoditas yang disubsidi diselundupkan,” ujar Al Khatib.
“Salah urus negara tanpa rencana atau visi ekonomi untuk menyelamatkan Lebanon dari krisis yang memburuk, membawa kami ke sini, dan tidak ada prospek positif selama tidak ada solusi radikal di negara ini,” pungkas dia.
tulis komentar anda