Mengolok-olok Vaksin, Pria Ini Meninggal karena COVID-19
Senin, 26 Juli 2021 - 11:03 WIB
LOS ANGELES - Seorang pria California, Amerika Serikat (AS), yang mengejek vaksin COVID-19 telah meninggal setelah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.
Stephen Harmon, 34, meninggal pada hari Rabu di Corona Regional Medical Center, sekitar satu jam di sebelah timur Los Angeles.
Sebelum dirawat di rumah sakit, Harmon berbagi serangkaianolok-olokan di media sosial tentang vaksin COVID-19.
"Saya mendapat 99 masalah tetapi vax [vaksin] bukan satu," tulisnya pada bulan Juni di Twitter.
Dalam tweet lain di bulan yang sama, dia mengolok-olok upaya penjangkauan pemerintahan Joe Biden untuk mendorong vaksinasi.
“'Surveyor' vaksin dari pintu ke pintu Biden benar-benar harus disebut Saksi JaCovid. #keepmovingdork," tulis dia.
Harmon, seperti dilaporkan KCBS-TV, Minggu (25/7/2021), telah dirawat karena pneumonia dan kadar oksigen yang sangat rendah di rumah sakit.
Tiga hari sebelum kematiannya, Harmon menceritakan bahwa dia ditempatkan pada ventilator dan meminta pengikutnya untuk mendoakannya.
"Jika Anda tidak memiliki keyakinan bahwa Tuhan dapat menyembuhkan saya melalui ventilator bodoh Anda, maka jauhkan neraka dari ruang ICU saya, tidak ada ruang di sini untuk ketakutan atau kurangnya iman!" tulis dia di Twitter.
Pendiri Gereja Hillsong Brian Houston memberikan penghormatan kepada Harmon, yang telah menjadi anggota jemaat Los Angeles.
“Dia adalah salah satu orang paling dermawan yang saya kenal dan dia memiliki banyak hal di depannya. Dia akan selalu muncul di pertandingan sepak bola cucu kami dan dia akan dirindukan oleh banyak orang," tulis Houston di Instagram.
Dr Oren Friedman, yang merawat pasien COVID-10 di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, menyebut kematian Harmon “sangat menurunkan moral".
“Hampir setiap orang yang cukup sakit untuk dirawat di rumah sakit belum divaksinasi,” kata Friedman kepada KCBS-TV.
Stephen Harmon, 34, meninggal pada hari Rabu di Corona Regional Medical Center, sekitar satu jam di sebelah timur Los Angeles.
Sebelum dirawat di rumah sakit, Harmon berbagi serangkaianolok-olokan di media sosial tentang vaksin COVID-19.
"Saya mendapat 99 masalah tetapi vax [vaksin] bukan satu," tulisnya pada bulan Juni di Twitter.
Dalam tweet lain di bulan yang sama, dia mengolok-olok upaya penjangkauan pemerintahan Joe Biden untuk mendorong vaksinasi.
“'Surveyor' vaksin dari pintu ke pintu Biden benar-benar harus disebut Saksi JaCovid. #keepmovingdork," tulis dia.
Harmon, seperti dilaporkan KCBS-TV, Minggu (25/7/2021), telah dirawat karena pneumonia dan kadar oksigen yang sangat rendah di rumah sakit.
Tiga hari sebelum kematiannya, Harmon menceritakan bahwa dia ditempatkan pada ventilator dan meminta pengikutnya untuk mendoakannya.
"Jika Anda tidak memiliki keyakinan bahwa Tuhan dapat menyembuhkan saya melalui ventilator bodoh Anda, maka jauhkan neraka dari ruang ICU saya, tidak ada ruang di sini untuk ketakutan atau kurangnya iman!" tulis dia di Twitter.
Pendiri Gereja Hillsong Brian Houston memberikan penghormatan kepada Harmon, yang telah menjadi anggota jemaat Los Angeles.
“Dia adalah salah satu orang paling dermawan yang saya kenal dan dia memiliki banyak hal di depannya. Dia akan selalu muncul di pertandingan sepak bola cucu kami dan dia akan dirindukan oleh banyak orang," tulis Houston di Instagram.
Dr Oren Friedman, yang merawat pasien COVID-10 di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, menyebut kematian Harmon “sangat menurunkan moral".
“Hampir setiap orang yang cukup sakit untuk dirawat di rumah sakit belum divaksinasi,” kata Friedman kepada KCBS-TV.
(min)
tulis komentar anda