Cegah Pengungsi Afghanistan Masuk, Turki Perkuat Pertahanan Perbatasan
Minggu, 25 Juli 2021 - 02:01 WIB
ANKARA - Tembok beton yang menghubungkan perbatasan antara Turki dan Iran saat ini sedang diperkuat dengan serangkaian penangkal tambahan untuk mencegah masuknya pengungsi dari Afghanistan melewati Iran.
Tembok itu dibangun dari balok-balok setinggi tiga meter dan lebar dua meter, dengan berat masing-masing tujuh ton.
Tembok itu membentang dari perbatasan di provinsi Van timur hingga Dogubayazit di provinsi Agri, dan ke Yuksekova di provinsi Hakkari.
Selanjutnya, perbatasan didukung parit sepanjang 110 kilometer dan 103 menara pengawasan elektro-optik.
“Tembok dan pertahanan lainnya akan lebih mengamankan perbatasan dari semua jenis penyelundupan, terutama terorisme, pencegahan imigran ilegal,” papar Gubernur Distrik Aldıran Van, Yusuf Durani Dinc pada Anadolu.
Menurut gubernur, “Langkah itu akan membantu memastikan keamanan perbatasan dan pembentukan perdamaian warga."
“Alasan utama peningkatan pertahanan adalah masuknya pengungsi dari Afghanistan,” tegas Dinc.
Gubernur menambahkan, "Migrasi ilegal karena gejolak internal di Afghanistan dan ketidakstabilan beberapa negara tercermin di negara kami dari waktu ke waktu. Kami mengambil tindakan yang diperlukan terhadap imigran yang mencoba menyusup ke perbatasan kami, dalam lingkup prosedur hukum dan administrasi kami. Kami memastikan mereka dirujuk ke pusat pemindahan untuk kembali ke negara mereka."
Pekan lalu, ratusan migran dan pengungsi Afghanistan dilaporkan memasuki Turki dari Iran, dengan tujuan melarikan diri dari konflik di Afghanistan dan serangan Taliban di daerah-daerah yang dikontrol pemerintahan Kabul.
Menyusul masuknya para pengungsi, pejabat Turki dilaporkan mengkonfirmasi hampir 1.500 migran Afghanistan ditahan karena memasuki negara itu secara ilegal.
Oleh karena itu, tembok dan parit baru bertujuan membantu pihak berwenang Turki membendung aliran lebih banyak migran dan pencari suaka.
Gelombang pengungsi yang lebih besar diprediksi terjadi karena Taliban tampaknya semakin dekat dengan kemenangan di Afghanistan.
Tembok itu dibangun dari balok-balok setinggi tiga meter dan lebar dua meter, dengan berat masing-masing tujuh ton.
Tembok itu membentang dari perbatasan di provinsi Van timur hingga Dogubayazit di provinsi Agri, dan ke Yuksekova di provinsi Hakkari.
Selanjutnya, perbatasan didukung parit sepanjang 110 kilometer dan 103 menara pengawasan elektro-optik.
“Tembok dan pertahanan lainnya akan lebih mengamankan perbatasan dari semua jenis penyelundupan, terutama terorisme, pencegahan imigran ilegal,” papar Gubernur Distrik Aldıran Van, Yusuf Durani Dinc pada Anadolu.
Menurut gubernur, “Langkah itu akan membantu memastikan keamanan perbatasan dan pembentukan perdamaian warga."
“Alasan utama peningkatan pertahanan adalah masuknya pengungsi dari Afghanistan,” tegas Dinc.
Gubernur menambahkan, "Migrasi ilegal karena gejolak internal di Afghanistan dan ketidakstabilan beberapa negara tercermin di negara kami dari waktu ke waktu. Kami mengambil tindakan yang diperlukan terhadap imigran yang mencoba menyusup ke perbatasan kami, dalam lingkup prosedur hukum dan administrasi kami. Kami memastikan mereka dirujuk ke pusat pemindahan untuk kembali ke negara mereka."
Pekan lalu, ratusan migran dan pengungsi Afghanistan dilaporkan memasuki Turki dari Iran, dengan tujuan melarikan diri dari konflik di Afghanistan dan serangan Taliban di daerah-daerah yang dikontrol pemerintahan Kabul.
Menyusul masuknya para pengungsi, pejabat Turki dilaporkan mengkonfirmasi hampir 1.500 migran Afghanistan ditahan karena memasuki negara itu secara ilegal.
Oleh karena itu, tembok dan parit baru bertujuan membantu pihak berwenang Turki membendung aliran lebih banyak migran dan pencari suaka.
Gelombang pengungsi yang lebih besar diprediksi terjadi karena Taliban tampaknya semakin dekat dengan kemenangan di Afghanistan.
(sya)
tulis komentar anda