China Terapkan Sanksi pada Para Pejabat Amerika Serikat
Minggu, 25 Juli 2021 - 00:01 WIB
BEIJING - China memberlakukan sanksi pada beberapa individu dan organisasi Amerika Serikat (AS) sebagai tanggapan atas sanksi AS baru-baru ini terhadap para pejabat China di Hong Kong.
Mereka yang ditargetkan sanksi itu termasuk mantan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.
Sanksi balasan datang beberapa hari sebelum Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman akan mengunjungi China.
Sanksi AS terhadap para pejabat China di Hong Kong adalah karena peran mereka dalam tindakan keras keamanan di wilayah tersebut.
Washington juga memperingatkan komunitas bisnisnya tentang meningkatnya risiko beroperasi di Hong Kong.
China memperkenalkan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong tahun lalu sebagai tanggapan atas protes besar-besaran pro-demokrasi.
Hukum baru itu mengkriminalisasi upaya pemisahan diri, subversi dan kolusi dengan pasukan asing dan membawa hukuman maksimal berupa penjara seumur hidup.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengatakan, “Sanksi AS baru-baru ini dirancang untuk tanpa dasar menodai lingkungan bisnis Hong Kong dan sangat melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional."
Kemlu China akan menjatuhkan sanksi pada tujuh individu dan entitas AS termasuk Ross.
Sebagai menteri perdagangan di era mantan Presiden AS Donald Trump, Ross memperluas jumlah perusahaan yang tidak dapat berdagang dengan perusahaan Amerika Serikat tanpa lisensi sebelumnya, termasuk raksasa telekomunikasi China seperti Huawei dan ZTE.
Orang lain yang diberi sanksi oleh China termasuk Direktur Human Rights Watch China Sophie Richardson, Ketua Komisi Peninjauan Ekonomi dan Keamanan AS-China Carolyn Bartholomew, dan Adam King dari International Republican Institute.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa AS "tidak terpengaruh" oleh pembalasan China.
"Tindakan ini adalah contoh terbaru tentang bagaimana Beijing menghukum warga negara, perusahaan, dan organisasi masyarakat sipil sebagai cara untuk mengirim sinyal politik," ujar dia.
Hubungan antara Beijing dan Washington menjadi semakin tegang di era pemerintahan Trump. Mereka tetap bersitegang pada isu-isu termasuk asal-usul Covid-19, hak asasi manusia dan keamanan siber.
Akhir pekan ini, Sherman akan melakukan perjalanan ke China dalam upaya mengatasi hubungan yang memburuk. Ini akan menjadi kunjungan resmi pejabat paling senior di era Presiden AS Joe Biden.
Ross jadi mantan anggota terbaru pemerintahan Trump yang terkena sanksi oleh China.
Pada Januari, dia mengumumkan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan 27 pejabat tinggi Trump lainnya.
Pemerintahan Biden menyebut langkah itu "tidak produktif dan sinis".
Mereka yang ditargetkan sanksi itu termasuk mantan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.
Sanksi balasan datang beberapa hari sebelum Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman akan mengunjungi China.
Sanksi AS terhadap para pejabat China di Hong Kong adalah karena peran mereka dalam tindakan keras keamanan di wilayah tersebut.
Washington juga memperingatkan komunitas bisnisnya tentang meningkatnya risiko beroperasi di Hong Kong.
China memperkenalkan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong tahun lalu sebagai tanggapan atas protes besar-besaran pro-demokrasi.
Hukum baru itu mengkriminalisasi upaya pemisahan diri, subversi dan kolusi dengan pasukan asing dan membawa hukuman maksimal berupa penjara seumur hidup.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengatakan, “Sanksi AS baru-baru ini dirancang untuk tanpa dasar menodai lingkungan bisnis Hong Kong dan sangat melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional."
Kemlu China akan menjatuhkan sanksi pada tujuh individu dan entitas AS termasuk Ross.
Sebagai menteri perdagangan di era mantan Presiden AS Donald Trump, Ross memperluas jumlah perusahaan yang tidak dapat berdagang dengan perusahaan Amerika Serikat tanpa lisensi sebelumnya, termasuk raksasa telekomunikasi China seperti Huawei dan ZTE.
Orang lain yang diberi sanksi oleh China termasuk Direktur Human Rights Watch China Sophie Richardson, Ketua Komisi Peninjauan Ekonomi dan Keamanan AS-China Carolyn Bartholomew, dan Adam King dari International Republican Institute.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa AS "tidak terpengaruh" oleh pembalasan China.
"Tindakan ini adalah contoh terbaru tentang bagaimana Beijing menghukum warga negara, perusahaan, dan organisasi masyarakat sipil sebagai cara untuk mengirim sinyal politik," ujar dia.
Hubungan antara Beijing dan Washington menjadi semakin tegang di era pemerintahan Trump. Mereka tetap bersitegang pada isu-isu termasuk asal-usul Covid-19, hak asasi manusia dan keamanan siber.
Akhir pekan ini, Sherman akan melakukan perjalanan ke China dalam upaya mengatasi hubungan yang memburuk. Ini akan menjadi kunjungan resmi pejabat paling senior di era Presiden AS Joe Biden.
Ross jadi mantan anggota terbaru pemerintahan Trump yang terkena sanksi oleh China.
Pada Januari, dia mengumumkan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan 27 pejabat tinggi Trump lainnya.
Pemerintahan Biden menyebut langkah itu "tidak produktif dan sinis".
(sya)
tulis komentar anda