Wabah COVID-19 Belum Usai, Ribuan Warga India Meninggal Akibat Jamur Hitam
Rabu, 21 Juli 2021 - 16:42 WIB
Infeksi ini mempengaruhi sinus, otak dan paru-paru serta dapat mengancam jiwa pada penderita diabetes atau orang dengan gangguan kekebalan yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV/AIDS.
Suntikan antijamur adalah satu-satunya obat yang efektif melawan penyakit ini.
Dokter mengatakan infeksi jamur hitam tampaknya menyerang 12 hingga 18 hari setelah pemulihan dari COVID-19.
Menurut data resmi Maharashtra, Gujarat, Tamil Nadu dan Rajasthan telah melaporkan jumlah kasus terbanyak. Dua negara bagian - Maharashtra dan Gujarat - menyumbang 1.785 kematian.
Dr Raghuraj Hegde, seorang ahli bedah mata berbasis di Bangalore yang telah merawat sejumlah pasien mucormycosis, mengatakan bahwa telah terjadi penghitungan besar-besaran dari kasus dan kematian penyakit tersebut.
"Biasanya, kematian pada mucormycosis terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terkena penyakit. Sistem kami saat ini tidak baik untuk menangkap data itu," katanya.
"Penghitungan kasus itu bisa jadi kurang akurat karena sulitnya mendiagnosis di rumah sakit yang lebih kecil dan di daerah pedesaan serta hanya sebagian kecil dari kasus yang mencapai rumah sakit di kota-kota besar," tambahnya seperti dikutip dari BBC, Rabu (21/7/2021).
Dokter lain mengatakan bahwa banyak pasien telah meninggal karena penyakit itu bahkan sebelum mencapai rumah sakit dan sejumlah pasien yang dirawat serta sembuh tampaknya kembali kambuh.
"Kami melihat pasien yang dirawat secara agresif untuk penyakit ini dan dipulangkan dari rumah sakit kembali dengan infeksi berulang yang bermanifestasi dalam penyebaran penyakit yang lebih luas di mata atau otak," kata Dr Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai.
Suntikan antijamur adalah satu-satunya obat yang efektif melawan penyakit ini.
Dokter mengatakan infeksi jamur hitam tampaknya menyerang 12 hingga 18 hari setelah pemulihan dari COVID-19.
Menurut data resmi Maharashtra, Gujarat, Tamil Nadu dan Rajasthan telah melaporkan jumlah kasus terbanyak. Dua negara bagian - Maharashtra dan Gujarat - menyumbang 1.785 kematian.
Dr Raghuraj Hegde, seorang ahli bedah mata berbasis di Bangalore yang telah merawat sejumlah pasien mucormycosis, mengatakan bahwa telah terjadi penghitungan besar-besaran dari kasus dan kematian penyakit tersebut.
"Biasanya, kematian pada mucormycosis terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terkena penyakit. Sistem kami saat ini tidak baik untuk menangkap data itu," katanya.
"Penghitungan kasus itu bisa jadi kurang akurat karena sulitnya mendiagnosis di rumah sakit yang lebih kecil dan di daerah pedesaan serta hanya sebagian kecil dari kasus yang mencapai rumah sakit di kota-kota besar," tambahnya seperti dikutip dari BBC, Rabu (21/7/2021).
Dokter lain mengatakan bahwa banyak pasien telah meninggal karena penyakit itu bahkan sebelum mencapai rumah sakit dan sejumlah pasien yang dirawat serta sembuh tampaknya kembali kambuh.
"Kami melihat pasien yang dirawat secara agresif untuk penyakit ini dan dipulangkan dari rumah sakit kembali dengan infeksi berulang yang bermanifestasi dalam penyebaran penyakit yang lebih luas di mata atau otak," kata Dr Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai.
tulis komentar anda