Terus Bertambah, Korban Tewas Banjir Eropa Capai 160 Jiwa
Minggu, 18 Juli 2021 - 08:23 WIB
BERLIN - Petugas penyelamat bekerja keras untuk menangani kerusakan saat air mulai surut ketika jumlah korban tewas akibat banjir di Jerman dan sejumlah negara Eropa barat naik lebih dari 160. Kini perhatian beralih ke pekerjaan panjang untuk membangun kembali komunitas yang hancur dalam hitungan menit.
Korban tewas di negara bagian Rhineland-Palatinate Jerman barat, rumah bagi daerah Ahrweiler yang terkena dampak parah, naik menjadi 98 jiwa. Sedangkan 43 orang lainnya dipastikan tewas di negara bagian Rhine-Westphalia Utara yang berdekatan. Pusat krisis nasional Belgia mengatakan jumlah kematian yang dikonfirmasi di negara itu naik menjadi 27 jiwa seperti dikutip dari AP, Minggu (18/7/2021).
Hujan deras berhari-hari mengubah sungai-sungai kecil dan jalan-jalan menjadi aliran deras minggu ini dan menyebabkan banjir besar yang menyapu mobil-mobil, melanda rumah-rumah dan menjebak penduduk.
Pasca banjir melanda pada hari Rabu dan Kamis, pihak berwenang Jerman membuat daftar orang hilang yang jumlahnya cukup besar. Namun itu sebagian besar tampaknya disebabkan oleh kesimpangsiuran informasi, berbagai kesulitan pelaporan dan komunikasi yang terkena dampak banjir di mana listrik dan layanan telepon putus di beberapa lokasi.
Pada hari Sabtu, pihak berwenang masih khawatir menemukan lebih banyak jasad korban, namun mengatakan jumlah yang tidak terhitung telah turun terus menerus tanpa memberikan angka yang spesifik. Di Belgia, 103 orang dinyatakan hilang pada Sabtu kemarin. Tetapi pusat krisis mengatakan ponsel yang hilang atau mati serta korban yang dibawa ke rumah sakit tanpa identitas yang tidak sempat menghubungi kerabatnya diyakini menjadi faktor tingginya dalam penghitungan itu.
Sementara itu, air banjir yang surut memudahkan akses di sebagian besar wilayah yang terkena dampak dan mengungkapkan tingkat kerusakan.
“Banyak orang telah kehilangan semua yang mereka habiskan untuk membangun hidup mereka – harta benda mereka, rumah mereka, atap di atas kepala mereka,” kata Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier setelah bertemu dengan petugas penyelamat dan sejumlah pihak lainnya di kota Erftstadt.
"Hanya mungkin untuk menyelesaikan dalam beberapa minggu berapa banyak kerusakan yang perlu dikompensasikan," imbuhnya.
Korban tewas di negara bagian Rhineland-Palatinate Jerman barat, rumah bagi daerah Ahrweiler yang terkena dampak parah, naik menjadi 98 jiwa. Sedangkan 43 orang lainnya dipastikan tewas di negara bagian Rhine-Westphalia Utara yang berdekatan. Pusat krisis nasional Belgia mengatakan jumlah kematian yang dikonfirmasi di negara itu naik menjadi 27 jiwa seperti dikutip dari AP, Minggu (18/7/2021).
Hujan deras berhari-hari mengubah sungai-sungai kecil dan jalan-jalan menjadi aliran deras minggu ini dan menyebabkan banjir besar yang menyapu mobil-mobil, melanda rumah-rumah dan menjebak penduduk.
Pasca banjir melanda pada hari Rabu dan Kamis, pihak berwenang Jerman membuat daftar orang hilang yang jumlahnya cukup besar. Namun itu sebagian besar tampaknya disebabkan oleh kesimpangsiuran informasi, berbagai kesulitan pelaporan dan komunikasi yang terkena dampak banjir di mana listrik dan layanan telepon putus di beberapa lokasi.
Pada hari Sabtu, pihak berwenang masih khawatir menemukan lebih banyak jasad korban, namun mengatakan jumlah yang tidak terhitung telah turun terus menerus tanpa memberikan angka yang spesifik. Di Belgia, 103 orang dinyatakan hilang pada Sabtu kemarin. Tetapi pusat krisis mengatakan ponsel yang hilang atau mati serta korban yang dibawa ke rumah sakit tanpa identitas yang tidak sempat menghubungi kerabatnya diyakini menjadi faktor tingginya dalam penghitungan itu.
Sementara itu, air banjir yang surut memudahkan akses di sebagian besar wilayah yang terkena dampak dan mengungkapkan tingkat kerusakan.
“Banyak orang telah kehilangan semua yang mereka habiskan untuk membangun hidup mereka – harta benda mereka, rumah mereka, atap di atas kepala mereka,” kata Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier setelah bertemu dengan petugas penyelamat dan sejumlah pihak lainnya di kota Erftstadt.
"Hanya mungkin untuk menyelesaikan dalam beberapa minggu berapa banyak kerusakan yang perlu dikompensasikan," imbuhnya.
tulis komentar anda