Kemlu Sebut Tidak Ada WNI Jadi Korban Banjir Jerman
Sabtu, 17 Juli 2021 - 16:21 WIB
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir bandang di Jerman . Sebanyak 133 orang dilaporkan tewas dalam bencana tersebut.
"KJRI Frankfurt berhasil menjalin komunikasi dengan 5 WNI yang sedang Ausbildung (magang) di Bad-Neuenahr. Kondisi mereka dalam keadaan selamat," kata Kemlu dalam pernyataan yang diterima Sindonews, Sabtu (17/7/2021).
"KJRI Frankfurt juga telah menghubungi keluarga WNI yg menetap di wilayah terdampak. Total terdapat 11 keluarga WNI terdampak banjir yang berada di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erftstadt (Köln) dan Bad Bidendorf (Sinzig). Saat ini kondisinya baik dan memiliki logistik yang cukup," sambung pernyataan itu.
"KJRI Frankfurt pada pagi ini akan mengantarkan bantuan logistik bagi WNI di wilayah terdampak," demikian pernyataan itu.
Jumlah korban tewas akibat bencana banjir di Jerman dan sejumlah negara Eropa barat meningkat di atas 150 jiwa ketika petugas penyelamat bekerja keras untuk membersihkan puing-puing kehancuran dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Polisi mengatakan bahwa lebih dari 90 orang sekarang diketahui telah tewas di daerah Ahrweiler di Jerman barat, salah satu daerah yang paling parah dilanda bencana, dan dikhawatirkan lebih banyak lagi korban. Pada hari Jumat, pihak berwenang menyatakan korban tewas 63 orang untuk negara bagian Rhineland-Palatinate, tempat Ahrweiler berada.
Sedangkan 43 orang lainnya dipastikan tewas di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, negara bagian terpadat di Jerman. Media Belgia RTBF melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Belgia naik menjadi 27 pada hari ini seperti dikutip dari AP.
Selain Jerman dan Belgia yang terparah, bagian selatan Belanda juga dilanda banjir besar. Hujan lebat di Swiss juga telah menyebabkan beberapa sungai dan danau meluap, dengan pihak berwenang di kota Lucerne menutup beberapa jembatan penyeberangan di atas sungai Reuss.
"KJRI Frankfurt berhasil menjalin komunikasi dengan 5 WNI yang sedang Ausbildung (magang) di Bad-Neuenahr. Kondisi mereka dalam keadaan selamat," kata Kemlu dalam pernyataan yang diterima Sindonews, Sabtu (17/7/2021).
"KJRI Frankfurt juga telah menghubungi keluarga WNI yg menetap di wilayah terdampak. Total terdapat 11 keluarga WNI terdampak banjir yang berada di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erftstadt (Köln) dan Bad Bidendorf (Sinzig). Saat ini kondisinya baik dan memiliki logistik yang cukup," sambung pernyataan itu.
"KJRI Frankfurt pada pagi ini akan mengantarkan bantuan logistik bagi WNI di wilayah terdampak," demikian pernyataan itu.
Jumlah korban tewas akibat bencana banjir di Jerman dan sejumlah negara Eropa barat meningkat di atas 150 jiwa ketika petugas penyelamat bekerja keras untuk membersihkan puing-puing kehancuran dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Polisi mengatakan bahwa lebih dari 90 orang sekarang diketahui telah tewas di daerah Ahrweiler di Jerman barat, salah satu daerah yang paling parah dilanda bencana, dan dikhawatirkan lebih banyak lagi korban. Pada hari Jumat, pihak berwenang menyatakan korban tewas 63 orang untuk negara bagian Rhineland-Palatinate, tempat Ahrweiler berada.
Sedangkan 43 orang lainnya dipastikan tewas di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, negara bagian terpadat di Jerman. Media Belgia RTBF melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Belgia naik menjadi 27 pada hari ini seperti dikutip dari AP.
Selain Jerman dan Belgia yang terparah, bagian selatan Belanda juga dilanda banjir besar. Hujan lebat di Swiss juga telah menyebabkan beberapa sungai dan danau meluap, dengan pihak berwenang di kota Lucerne menutup beberapa jembatan penyeberangan di atas sungai Reuss.
(ian)
tulis komentar anda