Tidak Hanya Pembom B-52, AS Juga Kirim Puluhan Jet Tempur F-22 ke Pasifik
Jum'at, 16 Juli 2021 - 15:38 WIB
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengirim lebih dari dua lusin jet tempur siluman F-22 Raptor ke sebuah latihan di Pasifik barat bulan ini. Ini adalah penyebaran jet tempur dalam jumlah luar biasa besar yang menurut para analis mengirimkan pesan kuat kepada China .
“Kami tidak pernah memiliki Raptor sebanyak ini dikerahkan bersama di wilayah operasi Angkatan Udara Pasifik,” kata komandan Angkatan Udara Pasifik, Jenderal Ken Wilsbach, seperti dikutip dari CNN, Jumat (16/7/2021).
Menurut Wilsbach, Pacific Iron adalah salah satu pengerahan paling kompleks yang pernah mereka lakukan.
"Kita dapat memindahkan kekuatan dan kemampuan di seluruh dunia sesuka hati, tetapi apa yang mereka lakukan ketika kita menyatukan kemampuan ini yang paling penting," kata sang jenderal.
Menurut statistik, Angkatan Udara AS memiliki sekitar 180 F-22 dalam armadanya, meskipun hanya sekitar setengahnya yang mampu menjalankan misi pada satu waktu karena persyaratan pemeliharaan. Jadi AS akan mengirimkan sekitar 25% misi F-22 ke latihan Pacific Iron.
Menurut pernyataan dari Angkatan Udara Pasifik AS, untuk Operasi Pacific Iron, 10 pesawat tempur F-15 Strike Eagle dari Pangkalan Angkatan Udara Mountain Home di Idaho dan dua pesawat angkut C-130J Hercules dari Pangkalan Udara Yokota di Jepang akan bergabung dengan F-22 untuk mengisi armada udara untuk apa yang disebut Angkatan Udara sebagai operasi Agile Combat Employment, juga disebut sebagai operasi penyebaran tempur.
"Latihan itu untuk mendukung Strategi Pertahanan Nasional 2018, yang menyerukan militer untuk menjadi kekuatan yang lebih mematikan, adaptif, dan tangguh," bunyi pernyataan itu.
Agile Combat Employment dirancang untuk menyebarkan pesawat tempur AS dan aset perang lainnya di antara lapangan udara di seluruh wilayah untuk meningkatkan kemampuan bertahan mereka dari serangan rudal musuh.
“Kami tidak pernah memiliki Raptor sebanyak ini dikerahkan bersama di wilayah operasi Angkatan Udara Pasifik,” kata komandan Angkatan Udara Pasifik, Jenderal Ken Wilsbach, seperti dikutip dari CNN, Jumat (16/7/2021).
Menurut Wilsbach, Pacific Iron adalah salah satu pengerahan paling kompleks yang pernah mereka lakukan.
"Kita dapat memindahkan kekuatan dan kemampuan di seluruh dunia sesuka hati, tetapi apa yang mereka lakukan ketika kita menyatukan kemampuan ini yang paling penting," kata sang jenderal.
Menurut statistik, Angkatan Udara AS memiliki sekitar 180 F-22 dalam armadanya, meskipun hanya sekitar setengahnya yang mampu menjalankan misi pada satu waktu karena persyaratan pemeliharaan. Jadi AS akan mengirimkan sekitar 25% misi F-22 ke latihan Pacific Iron.
Menurut pernyataan dari Angkatan Udara Pasifik AS, untuk Operasi Pacific Iron, 10 pesawat tempur F-15 Strike Eagle dari Pangkalan Angkatan Udara Mountain Home di Idaho dan dua pesawat angkut C-130J Hercules dari Pangkalan Udara Yokota di Jepang akan bergabung dengan F-22 untuk mengisi armada udara untuk apa yang disebut Angkatan Udara sebagai operasi Agile Combat Employment, juga disebut sebagai operasi penyebaran tempur.
"Latihan itu untuk mendukung Strategi Pertahanan Nasional 2018, yang menyerukan militer untuk menjadi kekuatan yang lebih mematikan, adaptif, dan tangguh," bunyi pernyataan itu.
Agile Combat Employment dirancang untuk menyebarkan pesawat tempur AS dan aset perang lainnya di antara lapangan udara di seluruh wilayah untuk meningkatkan kemampuan bertahan mereka dari serangan rudal musuh.
tulis komentar anda