Banjir Bandang Terjang Jerman, 44 Orang Tewas, Dampak Kerusakan Mengerikan

Jum'at, 16 Juli 2021 - 00:01 WIB
Rumah-rumah terendam banjir di Erdorf, Jerman, pada 15 Juli 2021. Foto/heraldextra
SCHULD - Sebanyak 44 orang tewas di Jerman dan puluhan orang lainnya hilang pada Kamis (15/7) saat rekor curah hujan tertinggi di Eropa barat menyebabkan sungai meluap, menyapu rumah, dan menggenangi gudang bawah tanah.

Delapan belas orang tewas dan puluhan orang hilang di sekitar pusat perkebunan anggur Ahrweiler, selatan Bonn, setelah Sungai Ahr yang mengalir ke Rhine, meluap dan meruntuhkan setengah lusin rumah.





“Sebanyak 15 orang lainnya tewas di wilayah Euskrichen di selatan kota Bonn,” ungkap pernyataan pihak berwenang.



Di Belgia, dua pria meninggal karena hujan deras dan seorang gadis berusia 15 tahun hilang setelah hanyut oleh sungai yang meluap.



Seorang pria warga lokal melarikan diri dari Ahrweiler ke tempat yang aman setelah peringatan banjir dikeluarkan pada pukul 2 pagi waktu setempat.



“Saya belum pernah mengalami bencana di mana sungai meluap dalam waktu sesingkat itu,” ujar pria berusia 63 tahun yang tidak disebutkan namanya kepada televisi SWR.



“Di wilayah utara, di Rhine-Westphalia Utara, dua orang ditemukan tewas di gudang bawah tanah yang terendam banjir di Cologne, dengan korban meninggal lainnya di Solingen, Unna dan Rheinbach,” ungkap polisi.

Rekaman video dari Bad Neuenahr menunjukkan mobil dan truk berserakan di jalan-jalan dan satu mobil sport bertengger di pagar, jalan diblokir puing-puing dan pohon tumbang saat air banjir surut pada Kamis pagi.



"Ada banyak tempat di mana pemadam kebakaran dan petugas penyelamat telah dikerahkan. Kami belum memiliki gambaran yang tepat karena tindakan penyelamatan terus dilakukan," papar seorang juru bicara polisi.

Perdana Menteri Malu Dreyer dari Rhineland-Palatinate, tempat Ahrweiler berada, mengatakan wilayah itu terkena dampak banjir yang parah.

“Ini bencana! Ada yang tewas, hilang dan banyak orang masih dalam bahaya. Semua layanan darurat kami beraksi sepanjang waktu dan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri,” ungkap Dreyer.

Dia menambahkan, “Saya menyampaikan simpati saya kepada para korban bencana banjir ini.”

Dreyer mengunjungi lokasi banjir pada Kamis. Dia menggambarkan beberapa operasi penyelamatan yang berbahaya.

Satu helikopter polisi dikerahkan pada Rabu malam untuk membawa warga ke tempat yang aman.

“Dua petugas pemadam kebakaran tewas di wilayah Sauerland, timur laut Bonn, pada Rabu,” papar polisi.

Kantor berita DPA mengatakan satu orang tenggelam dan orang kedua pingsan saat operasi penyelamatan.

Di Wuppertal, yang terkenal dengan jalur kereta apinya, penduduk setempat mengatakan gudang bawah tanah mereka kebanjiran dan listrik padam.

“Saya bahkan tidak bisa menebak seberapa besar kerusakannya,” ujar Karl-Heinz Sammann, pemilik diskotek Kitchen Club.

Perdana Menteri (PM) Jerman Armin Laschet, yang merupakan kandidat konservatif untuk menggantikan Kanselir Angela Merkel pada pemilu September, dijadwalkan pada Kamis pagi mengunjungi kota Hagen, yang juga dilanda banjir.

Transportasi kereta api dan jalan raya terganggu, dan pengiriman barang di Rhine, arteri perdagangan yang penting, dihentikan.

Pakar cuaca mengatakan hujan di wilayah itu selama 24 jam terakhir belum pernah terjadi sebelumnya, karena sistem cuaca bertekanan rendah yang hampir stasioner menyebabkan curah hujan lokal yang berkelanjutan juga ke barat, di Prancis dan Belanda.

Air hujan yang mengalir ke Rhine, memaksa lalu lintas pelayaran sebagian ditangguhkan.

Situasi ini juga akan menguji pertahanan banjir di sepanjang sungai, termasuk di Cologne, di bagian hilir Rhine, dan Koblenz, ketika aliran sungai Rhine dan Moselle bertemu.

“Hujan lebih deras akan terjadi di barat daya Jerman, di hulu Rhine Jerman, pada Kamis dan Jumat,” ungkap pernyataan Dinas Cuaca Jerman.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More