200.000 Orang Terinfeksi Corona di Spanyol, Tingkat Penyebaran Melemah
Senin, 20 April 2020 - 21:01 WIB
MADRID - Penyebaran virus corona di Spanyol melemah meski lebih dari 200.000 orang telah terinfeksi.
Sebanyak 200.210 orang terinfeksi berdasarkan data resmi pemerintah Spanyol. Jumlah itu di peringkat kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, Kepala Darurat Kesehatan Spanyol Fernando Simon menyatakan tingkat infeksi bar uterus turun meski ada peningkatan jumlah tes. Itu artinya jumlah tingkat infeksi sebenarnya lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya.
“Beruntung penurunan tingkat infeksinya banyak, bahkan lebih dari yang kami duga,” kata Simon.
Total korban meninggal dunia akibat wabah itu di Spanyol menjadi 20.852 pada Senin (20/4), setelah 399 korban meninggal yang dicatat dalam 24 jam sebelumnya.
Di wilayah Basque, petugas ambulans Marisa Arguello de Paula menyatakan para pasiennya tampak lebih tenang saat situasi membaik.
“Anda katakana pada mereka segala sesuatunya menjadi lebih baik, bahwa rumah sakit tidak terlalu penuh, dan meski mereka datang sendiri, mereka datang lebih tenang,” ujar dia.
Spanyol telah menerapkan lockdown paling ketat di Eropa untuk membantu mengendalikan tingka infeksi dan korban meninggal harian.
Meski demikian, wabah itu mengakibatkan kekacauan ekonomi yang dianggap parah oleh Bank Sentral Spanyol.
Bank Sentral memproyeksikan penurunan antara 6,8% dan 12,4% tahun ini, tergantung masa pemberlakuan lockdown.
Sebanyak 200.210 orang terinfeksi berdasarkan data resmi pemerintah Spanyol. Jumlah itu di peringkat kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, Kepala Darurat Kesehatan Spanyol Fernando Simon menyatakan tingkat infeksi bar uterus turun meski ada peningkatan jumlah tes. Itu artinya jumlah tingkat infeksi sebenarnya lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya.
“Beruntung penurunan tingkat infeksinya banyak, bahkan lebih dari yang kami duga,” kata Simon.
Total korban meninggal dunia akibat wabah itu di Spanyol menjadi 20.852 pada Senin (20/4), setelah 399 korban meninggal yang dicatat dalam 24 jam sebelumnya.
Di wilayah Basque, petugas ambulans Marisa Arguello de Paula menyatakan para pasiennya tampak lebih tenang saat situasi membaik.
“Anda katakana pada mereka segala sesuatunya menjadi lebih baik, bahwa rumah sakit tidak terlalu penuh, dan meski mereka datang sendiri, mereka datang lebih tenang,” ujar dia.
Spanyol telah menerapkan lockdown paling ketat di Eropa untuk membantu mengendalikan tingka infeksi dan korban meninggal harian.
Meski demikian, wabah itu mengakibatkan kekacauan ekonomi yang dianggap parah oleh Bank Sentral Spanyol.
Bank Sentral memproyeksikan penurunan antara 6,8% dan 12,4% tahun ini, tergantung masa pemberlakuan lockdown.
(sya)
tulis komentar anda