Tentara AS Hengkang, Pasukan Khusus Inggris Tetap di Afghanistan
Senin, 05 Juli 2021 - 14:18 WIB
Seorang pejabat pemerintah Inggris mengatakan bahwa London “berhak” untuk mengirim pasukan kembali ke Afghanistan, baik sebagai bagian dari koalisi atau secara sepihak, jika bagian Afghanistan dikuasai oleh teroris.
Kekhawatiran serupa dikemukakan oleh mantan kepala MI6, Dinas Intelijen Rahasia Inggris, Alex Yanger. Berbicara kepada Sky News pada hari Minggu, Yanger, yang menjalankan MI6 hingga September lalu, berpendapat bahwa penarikan pasukan AS dan sekutunya dapat menimbulkan kebangkitan kelompok teroris, seperti Al-Qaeda dan ISIS.
Membandingkan situasi Afghanistan saat ini dengan situasi penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan pada tahun 1989, Yanger bersikeras bahwa Barat harus tetap aktif di Afghanistan daripada membuat “kesalahan besar” dengan membiarkannya sendiri dan membiarkan kelompok teroris bangkit.
“Mereka berada di belakang. Tetapi akan salah, terang-terangan, untuk mengeklaim bahwa mereka telah pergi. Dan mereka memiliki kapasitas untuk beregenerasi,” kata Yanger.
AS menyalurkan senjata dan uang kepada gerilyawan Mujahidin Afghanistan yang memerangi pasukan Soviet pada awal 1980-an, dan yang kemudian menjadi bagian dari Taliban.
Pada bulan April, CIA mengeklaim tentang Amerika mempersenjatai para militan yang memerangi tentara Soviet dengan rudal yang ditembakkan dari bahu, yang memicu cemoohan.
Kekhawatiran serupa dikemukakan oleh mantan kepala MI6, Dinas Intelijen Rahasia Inggris, Alex Yanger. Berbicara kepada Sky News pada hari Minggu, Yanger, yang menjalankan MI6 hingga September lalu, berpendapat bahwa penarikan pasukan AS dan sekutunya dapat menimbulkan kebangkitan kelompok teroris, seperti Al-Qaeda dan ISIS.
Membandingkan situasi Afghanistan saat ini dengan situasi penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan pada tahun 1989, Yanger bersikeras bahwa Barat harus tetap aktif di Afghanistan daripada membuat “kesalahan besar” dengan membiarkannya sendiri dan membiarkan kelompok teroris bangkit.
“Mereka berada di belakang. Tetapi akan salah, terang-terangan, untuk mengeklaim bahwa mereka telah pergi. Dan mereka memiliki kapasitas untuk beregenerasi,” kata Yanger.
AS menyalurkan senjata dan uang kepada gerilyawan Mujahidin Afghanistan yang memerangi pasukan Soviet pada awal 1980-an, dan yang kemudian menjadi bagian dari Taliban.
Pada bulan April, CIA mengeklaim tentang Amerika mempersenjatai para militan yang memerangi tentara Soviet dengan rudal yang ditembakkan dari bahu, yang memicu cemoohan.
(min)
tulis komentar anda