Pesawat AU Filipina Jatuh, 17 Tewas dan 40 Selamat
Minggu, 04 Juli 2021 - 14:23 WIB
MANILA - Sebuah pesawat Hercules C-130 milik angkatan udara (AU) Filipina yang membawa pasukan jatuh di provinsi selatan setelah keluar dari landasan pacu pada Minggu (4/7/2021). Sedikitnya 17 personel militer tewas, sementara sedikitnya 40 diselamatkan dari puing-puing pesawat yang terbakar.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung. Dia mengatakan pesawat itu mengangkut 92 orang di dalamnya, termasuk tiga pilot dan lima awak. Sisanya adalah personel militer.
Pesawat Hercules C-130 buatan Lockheed Martin adalah salah satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini. Kepala Staf Militer Filipina Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu jatuh saat mendarat sesaat sebelum siang hari di desa Bangkal di kota pegunungan Patikul di provinsi Sulu.
Dikatakan oleh Sobejana pesawat itu mengangkut pasukan dari selatan kota Cagayan de Oro. Pasukan pemerintah telah memerangi gerilyawan Abu Sayyaf di provinsi Sulu yang berpenduduk mayoritas Muslim selama beberapa dekade. Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
“Sangat disayangkan,” kata Sobejana kepada wartawan. "Pesawat itu meleset dari landasan pacu dan berusaha mendapatkan kembali tenaganya tetapi gagal dan jatuh," jelasnya seperti dikutip dari AP.
Sobejana mengatakan setidaknya 40 orang di dalamnya dibawa ke rumah sakit dan pasukan berusaha menyelamatkan sisanya.
Diketahui hujan sedang melanda Filipin tengah tetapi belum dapat dipastikan apakah cuaca di wilayah Sulu turut terpengaruh. Bandara di kota utama Sulu, Jolo, terletak beberapa kilometer dari daerah pegunungan tempat pasukan Filipina memerangi Abu Sayyaf . Beberapa militan telah bersekutu dengan kelompok ISIS .
AS dan Filipina secara terpisah memasukkan Abu Sayyaf ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris untuk pemboman, penculikan dengan uang tebusan, dan pemenggalan kepala. Kelompok ini telah sangat dilemahkan oleh serangan pemerintah selama bertahun-tahun tetapi tetap menjadi ancaman.
Lihat Juga: Bikin Marah China, Jenderal AS Sebut Sistem Rudal Typhon di Negara Tetangga Indonesia Penting
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung. Dia mengatakan pesawat itu mengangkut 92 orang di dalamnya, termasuk tiga pilot dan lima awak. Sisanya adalah personel militer.
Pesawat Hercules C-130 buatan Lockheed Martin adalah salah satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini. Kepala Staf Militer Filipina Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu jatuh saat mendarat sesaat sebelum siang hari di desa Bangkal di kota pegunungan Patikul di provinsi Sulu.
Dikatakan oleh Sobejana pesawat itu mengangkut pasukan dari selatan kota Cagayan de Oro. Pasukan pemerintah telah memerangi gerilyawan Abu Sayyaf di provinsi Sulu yang berpenduduk mayoritas Muslim selama beberapa dekade. Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
“Sangat disayangkan,” kata Sobejana kepada wartawan. "Pesawat itu meleset dari landasan pacu dan berusaha mendapatkan kembali tenaganya tetapi gagal dan jatuh," jelasnya seperti dikutip dari AP.
Sobejana mengatakan setidaknya 40 orang di dalamnya dibawa ke rumah sakit dan pasukan berusaha menyelamatkan sisanya.
Diketahui hujan sedang melanda Filipin tengah tetapi belum dapat dipastikan apakah cuaca di wilayah Sulu turut terpengaruh. Bandara di kota utama Sulu, Jolo, terletak beberapa kilometer dari daerah pegunungan tempat pasukan Filipina memerangi Abu Sayyaf . Beberapa militan telah bersekutu dengan kelompok ISIS .
AS dan Filipina secara terpisah memasukkan Abu Sayyaf ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris untuk pemboman, penculikan dengan uang tebusan, dan pemenggalan kepala. Kelompok ini telah sangat dilemahkan oleh serangan pemerintah selama bertahun-tahun tetapi tetap menjadi ancaman.
Lihat Juga: Bikin Marah China, Jenderal AS Sebut Sistem Rudal Typhon di Negara Tetangga Indonesia Penting
(ian)
tulis komentar anda