Eks Menhan AS Arsitek Perang Irak Donald Rumsfeld Meninggal
Kamis, 01 Juli 2021 - 08:10 WIB
Pada tahun 2003, pasukan AS menginvasi Irak untuk mencegah Saddam melancarkan serangan dengan senjata pemusnah massal. Belakangan tidak ada senjata pemusnah massal yang ditemukan, dan pendudukan Amerika yang salah urus menyebabkan perang gerilya serta kekerasan sektarian.
Bush kemudian memecat Rumsfeld pada tahun 2006 ketika AS terperosok dalam pemberontakan yang menewaskan dan melukai ribuan tentaranya dan ribuan pejuang serta warga sipil lainnya di Irak dan Afghanistan. Sekitar 2.000 tentara AS tetap berada di Irak untuk mendukung pemerintah yang rapuh memerangi gerilyawan Islam, dan pasukan tempur AS terakhir bersiap untuk meninggalkan Afghanistan, di mana komandan tertinggi memperingatkan perang saudara kemungkinan akan terjadi.
Ada serangkaian kontroversi profil tinggi selama masa jabatannya, termasuk penyalahgunaan tahanan Irak di penjara Abu Ghraib. Penahanan di penjara militer di Teluk Guantanamo, Kuba, terhadap para kombatan dan lainnya yang diambil di medan perang di Timur Tengah terus mengganggu AS. Sebagian besar tahanan telah dibebaskan ke negara tuan rumah, tetapi yang lain menunggu pengadilan militer.
Bush kemudian memecat Rumsfeld pada tahun 2006 ketika AS terperosok dalam pemberontakan yang menewaskan dan melukai ribuan tentaranya dan ribuan pejuang serta warga sipil lainnya di Irak dan Afghanistan. Sekitar 2.000 tentara AS tetap berada di Irak untuk mendukung pemerintah yang rapuh memerangi gerilyawan Islam, dan pasukan tempur AS terakhir bersiap untuk meninggalkan Afghanistan, di mana komandan tertinggi memperingatkan perang saudara kemungkinan akan terjadi.
Ada serangkaian kontroversi profil tinggi selama masa jabatannya, termasuk penyalahgunaan tahanan Irak di penjara Abu Ghraib. Penahanan di penjara militer di Teluk Guantanamo, Kuba, terhadap para kombatan dan lainnya yang diambil di medan perang di Timur Tengah terus mengganggu AS. Sebagian besar tahanan telah dibebaskan ke negara tuan rumah, tetapi yang lain menunggu pengadilan militer.
(ian)
tulis komentar anda