Salah Sangka, Guru di Inggris Laporkan Murid Muslim ke Badan Anti-Teror

Rabu, 30 Juni 2021 - 18:11 WIB
Seorang anak laki-laki Muslim berusia 11 tahun telah dilaporkan ke pengawas anti-terorisme Inggris setelah dia mengatakan kepada kelasnya bahwa dia ingin memberikan alms atau sedekah kepada yang membutuhkan. Foto/REUTERS
LONDON - Seorang anak laki-laki Muslim berusia 11 tahun telah dilaporkan ke pengawas anti-terorisme Inggris setelah dia mengatakan kepada kelasnya bahwa dia ingin memberikan "alms" atau sedekah kepada yang membutuhkan. Anak itu dilaporkan karena gurunya salah memahami kata "alms" sebagai "arms" atau senjata.

Sebuah tuntutan hukum yang dikeluarkan oleh orang tua anak, yang namanya tidak disebutkan, terhadap sekolah menyatakan bahwa guru telah bertanya apa yang akan dilakukan anggota kelas jika mereka menerima sejumlah besar uang.

Anak laki-laki, yang keluarganya katakan sangat tertarik pada sejarah abad pertengahan dan menggambarkannya sebagai "cerdas" dan "banyak membaca," mengatakan dia menanggapi dengan mengatakan dia akan memberi sedekah kepada yang tertindas.

Anak itu menggunakan kata "alms", yang merupakan cara lain, agak kuno, untuk menggambarkan amal dan sering dipahami sebagai bantuan diberikan oleh orang-orang beragama kepada yang paling rentan, dan membutuhkan dalam masyarakat.

Namun, guru anak laki-laki itu dikatakan panik dan melaporkan anak itu ke badan pengawas anti-teror Inggris, Prevent, setelah salah mengira "alms" sebagai "arms".



Polisi dengan cepat menutup kasus tersebut setelah memastikan tidak ada substansinya, tidak ada tanda-tanda radikalisasi atau ekstrimisme, atau ancaman terhadap keamanan nasional.

Tuntutan hukum orang tua anak tersebut terhadap sekolah adalah menuntut permintaan maaf tertulis, ganti rugi dan penghapusan rujukan Prevent dari catatan anak itu sebelum dia pindah ke sekolah lain.

Mereka mengklaim bahwa guru tersebut melanggar undang-undang anti-diskriminasi dengan menerapkan stereotip tentang latar belakang ras dan agamanya dalam perlakuan mereka terhadapnya.

Attiq Malik, direktur Liberty Law Solicitors, yang mewakili keluarga anak laki-laki itu, mengatakan bahwa ini adalah cacat dalam program pemerintah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More