Dewan HAM PBB Desak Dunia Segera Hentikan 'Rasisme Sistemik'

Senin, 28 Juni 2021 - 19:11 WIB
Dewan HAM PBB mengatakan, rasisme sistemik, khususnya kepada warga keturunan Afrika, masih kerap terjadi di banyak negara di dunia. Foto/REUTERS
JENEWA - Dewan HAM PBB mengatakan, rasisme sistemik , khususnya kepada warga keturunan Afrika, masih kerap terjadi di banyak negara di dunia. Dewan HAM menyerukan negara-negara untuk membongkar diskriminasi dan menuntut pejabat penegak hukum untuk pembunuhan di luar hukum.

Komisaris Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet, dalam sebuah laporan global yang dipicu oleh pembunuhan George Floyd oleh seorang petugas polisi di Minneapolis pada Mei tahun lalu, mengatakan, penggunaan profil rasial dan kekuatan berlebihan oleh polisi telah mengakar di sebagian besar Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Latin.

Rasisme struktural, ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (28/6/2021), menciptakan hambatan bagi akses minoritas ke pekerjaan, perawatan kesehatan, perumahan, pendidikan, dan keadilan.

"Saya menyerukan semua negara untuk berhenti menyangkal dan mulai membongkar, rasisme; untuk mengakhiri impunitas dan membangun kepercayaan; untuk mendengarkan suara orang-orang keturunan Afrika; dan untuk menghadapi warisan masa lalu, dan memberikan ganti rugi," ucapnya.



Bachelet mengatakan, dia menyambut inisiatif oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk menandatangani perintah eksekutif pada bulan Januari untuk mengatasi ketidakadilan rasial di seluruh AS.

Dalam laporannya, Bachelet melampirkan 190 kematian orang Afrika dan orang-orang keturunan Afrika di seluruh dunia di tangan petugas penegak hukum. Di mana, dia menegaskan kejadian semacam ini jarang mendapat hukuman.

Dia menuturkan ada tujuh kasus "simbol" kejahatan rasial, termasuk kasus Floyd. Kasus lainnya adalah penembakan remaja Afro-Brasil dalam operasi polisi anti-narkoba di Sao Paulo pada Mei tahun lalu dan seorang warga Prancis keturunan Mali, yang meninggal dalam tahanan polisi pada Juli 2016.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More