China Temukan Tengkorak 'Manusia Naga', Diduga Spesies Baru Manusia
Minggu, 27 Juni 2021 - 00:01 WIB
“Pada analisis kami, kelompok Harbin lebih terkait erat dengan Homo sapiens daripada Neanderthal, yaitu, Harbin berbagi nenek moyang yang lebih baru dengan kita daripada Neanderthal,” ungkap rekan penulis penelitian Chris Stringer dari Natural History Museum, London, kepada AFP.
Menurut dia, penemuan ini akan menjadikan Manusia Naga sebagai "spesies saudara" kita dan nenek moyang manusia modern yang lebih dekat daripada Neanderthal.
Temuan ini dipublikasikan dalam tiga makalah di jurnal The Innovation. Tengkorak itu berasal dari sekitar 146.000 tahun lalu, menempatkannya di masa Pleistosen Tengah.
“Meskipun menunjukkan ciri khas manusia purba, tengkorak Harbin menyajikan kombinasi mosaik karakter primitif dan turunan yang membedakan dirinya dari semua spesies Homo lain yang sebelumnya telah diberi nama,” tutur Ji yang memimpin penelitian.
Nama ini berasal dari Long Jiang, yang secara harfiah berarti "Sungai Naga."
Manusia Naga mungkin tinggal di lingkungan dataran banjir berhutan sebagai bagian dari komunitas kecil.
“Populasi ini akan menjadi pemburu-pengumpul, hidup dari tanah sekitar,” ujar Stringer.
Dia menambahkan, “Dari suhu musim dingin di Harbin saat ini, sepertinya mereka menghadapi dingin yang lebih keras daripada Neanderthal.”
Mengingat lokasi di mana tengkorak itu ditemukan serta manusia berukuran besar yang disiratkannya, tim percaya Homo longi mungkin telah beradaptasi dengan baik untuk lingkungan yang keras dan akan mampu menyebar ke seluruh Asia.
Menurut dia, penemuan ini akan menjadikan Manusia Naga sebagai "spesies saudara" kita dan nenek moyang manusia modern yang lebih dekat daripada Neanderthal.
Temuan ini dipublikasikan dalam tiga makalah di jurnal The Innovation. Tengkorak itu berasal dari sekitar 146.000 tahun lalu, menempatkannya di masa Pleistosen Tengah.
“Meskipun menunjukkan ciri khas manusia purba, tengkorak Harbin menyajikan kombinasi mosaik karakter primitif dan turunan yang membedakan dirinya dari semua spesies Homo lain yang sebelumnya telah diberi nama,” tutur Ji yang memimpin penelitian.
Nama ini berasal dari Long Jiang, yang secara harfiah berarti "Sungai Naga."
Manusia Naga mungkin tinggal di lingkungan dataran banjir berhutan sebagai bagian dari komunitas kecil.
“Populasi ini akan menjadi pemburu-pengumpul, hidup dari tanah sekitar,” ujar Stringer.
Dia menambahkan, “Dari suhu musim dingin di Harbin saat ini, sepertinya mereka menghadapi dingin yang lebih keras daripada Neanderthal.”
Mengingat lokasi di mana tengkorak itu ditemukan serta manusia berukuran besar yang disiratkannya, tim percaya Homo longi mungkin telah beradaptasi dengan baik untuk lingkungan yang keras dan akan mampu menyebar ke seluruh Asia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda