AS Tarik Sistem Rudal Patriot dari Arab Saudi, Riyadh Tunjukkan Kekuatannya
Senin, 21 Juni 2021 - 08:02 WIB
RIYADH - Militer Riyadh menunjukkan kekuatannya setelah Amerika Serikat (AS) menarik sistem pertahanan rudal Patriot dan THAAD dari Arab Saudi. Sebagai pembuktiannya, militer kerajaan telah menembak jatuh sekitar 17 drone bersenjata yang diluncurkan pemberontak Houthi Yaman dalam satu hari.
Washington pada hari Jumat pekan lalu mengatakan pihaknya mengurangi jumlah pasukan dan unit pertahanan udara yang dikerahkan ke Timur Tengah, termasuk baterai sistem pertahanan rudal Patriot dan THAAD, dari Arab Saudi.
“Ini tidak akan memengaruhi pertahanan udara Saudi,” kata pejabat militer Arab Saudi, Turki al-Maliki, yang juga menjabat juru bicara Koalisi Arab pimpinan Saudi.
“Kami memiliki pemahaman yang kuat dengan...sekutu kami tentang ancaman di kawasan ini. Kami memang memiliki kemampuan untuk membela negara kami," ujarnya.
Penarikan tentara, jet tempur dan sistem pertahanan rudal AS dari Arab Saudi, Yordania, Kuwait dan Irak terjadi ketika pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha meredakan ketegangan dengan Iran.
Maliki tidak mengungkapkan berapa banyak baterai sistem Patriot yang dimiliki kerajaan saat ini.
Pada bulan April, Yunani mengatakan akan meminjamkan baterai sistem Patriot ke Arab Saudi untuk melindungi infrastruktur energi kritisnya.
Arab Saudi, yang telah memimpin koalisi militer melawan Houthi Yaman sejak 2015, sangat bergantung pada sistem perahanan rudal Patriot buatan AS untuk mencegat rudal dan drone yang ditembakkan ke kerajaan hampir setiap hari oleh pemberontak Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran.
Washington pada hari Jumat pekan lalu mengatakan pihaknya mengurangi jumlah pasukan dan unit pertahanan udara yang dikerahkan ke Timur Tengah, termasuk baterai sistem pertahanan rudal Patriot dan THAAD, dari Arab Saudi.
“Ini tidak akan memengaruhi pertahanan udara Saudi,” kata pejabat militer Arab Saudi, Turki al-Maliki, yang juga menjabat juru bicara Koalisi Arab pimpinan Saudi.
“Kami memiliki pemahaman yang kuat dengan...sekutu kami tentang ancaman di kawasan ini. Kami memang memiliki kemampuan untuk membela negara kami," ujarnya.
Penarikan tentara, jet tempur dan sistem pertahanan rudal AS dari Arab Saudi, Yordania, Kuwait dan Irak terjadi ketika pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha meredakan ketegangan dengan Iran.
Maliki tidak mengungkapkan berapa banyak baterai sistem Patriot yang dimiliki kerajaan saat ini.
Pada bulan April, Yunani mengatakan akan meminjamkan baterai sistem Patriot ke Arab Saudi untuk melindungi infrastruktur energi kritisnya.
Arab Saudi, yang telah memimpin koalisi militer melawan Houthi Yaman sejak 2015, sangat bergantung pada sistem perahanan rudal Patriot buatan AS untuk mencegat rudal dan drone yang ditembakkan ke kerajaan hampir setiap hari oleh pemberontak Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran.
Lihat Juga :
tulis komentar anda