Lagi, Jet-jet Tempur Zionis Israel Bombardir Gaza
Jum'at, 18 Juni 2021 - 07:12 WIB
GAZA - Pesawat-pesawat jet tempur Zionis Israel kembali membombardir Jalur Gaza, Palestina , pada Kamis malam. Ini adalah serangan udara kedua sejak gencatan senjata yang mengakhiri perang 11 hari bulan lalu.
Militer Zionis berdalih serangan udara kedua ini sebagai respons atas serangan balon pembakar yang dilepaskan kelompok aktivisPalestina di Gaza ke wilayah Israel. Serangan balon pembakar juga sudah berlangsung dua hari.
Sumber-sumber Palestina di lapangan mengatakan rudal Israel pada hari Kamis menghantam beberapa situs milik kelompok bersenjata di barat laut Kota Gaza dan utara Beit Lahia di wilayah yang terkepung.
Sebuah gedung administrasi sipil di timur Jabaliya di utara juga menjadi sasaran, selain sebuah ladang pertanian di timur kota selatan Khan Younis. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, dalam sebuah pernyataan merespons serangan udara Zionis Israel di Gaza. "Pemboman oleh pendudukan [Israel] terhadap tempat-tempat perlawanan adalah pertunjukan demonstratif oleh pemerintah Israel yang baru," katanya, mengacu pada pemerintahan yang disetujui pada Minggu oleh parlemen Israel, dengan politisi nasionalis sayap kanan Naftali Bennett sebagai perdana menteri.
"Perlawanan akan diwaspadai untuk membela orang-orang kami, rakyat kami, dan tempat suci kami," lanjut Barhoum, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (18/6/2021).
Stasiun televisi Al Aqsa milik Hamas melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak Israel jatuh di sebelah barat Kota Gaza.
Media Israel melaporkan bahwa tentara menyerang sasaran Hamas di dalam Jalur Gaza sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar oleh para aktivis di wilayah tersebut.
"Militer terus menghancurkan kemampuan dan struktur militer Hamas dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang terjadi di Jalur Gaza," kata militer Zionis Israel dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Rabu, Israel melakukan serangan udara pertama di Gaza sejak gencatan senjata dan serangan udara pertama sejak pemerintahan baru dilantik. Serangan itu menargetkan apa yang disebut sebagai fasilitas Hamas.
Setidaknya 257 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, tewas dalam pemboman 11 hari di Jalur Gaza bulan lalu. Di pihak Israel, 13 orang, termasuk dua anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Militer Zionis berdalih serangan udara kedua ini sebagai respons atas serangan balon pembakar yang dilepaskan kelompok aktivisPalestina di Gaza ke wilayah Israel. Serangan balon pembakar juga sudah berlangsung dua hari.
Sumber-sumber Palestina di lapangan mengatakan rudal Israel pada hari Kamis menghantam beberapa situs milik kelompok bersenjata di barat laut Kota Gaza dan utara Beit Lahia di wilayah yang terkepung.
Sebuah gedung administrasi sipil di timur Jabaliya di utara juga menjadi sasaran, selain sebuah ladang pertanian di timur kota selatan Khan Younis. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, dalam sebuah pernyataan merespons serangan udara Zionis Israel di Gaza. "Pemboman oleh pendudukan [Israel] terhadap tempat-tempat perlawanan adalah pertunjukan demonstratif oleh pemerintah Israel yang baru," katanya, mengacu pada pemerintahan yang disetujui pada Minggu oleh parlemen Israel, dengan politisi nasionalis sayap kanan Naftali Bennett sebagai perdana menteri.
"Perlawanan akan diwaspadai untuk membela orang-orang kami, rakyat kami, dan tempat suci kami," lanjut Barhoum, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (18/6/2021).
Stasiun televisi Al Aqsa milik Hamas melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak Israel jatuh di sebelah barat Kota Gaza.
Media Israel melaporkan bahwa tentara menyerang sasaran Hamas di dalam Jalur Gaza sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar oleh para aktivis di wilayah tersebut.
"Militer terus menghancurkan kemampuan dan struktur militer Hamas dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang terjadi di Jalur Gaza," kata militer Zionis Israel dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Rabu, Israel melakukan serangan udara pertama di Gaza sejak gencatan senjata dan serangan udara pertama sejak pemerintahan baru dilantik. Serangan itu menargetkan apa yang disebut sebagai fasilitas Hamas.
Setidaknya 257 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, tewas dalam pemboman 11 hari di Jalur Gaza bulan lalu. Di pihak Israel, 13 orang, termasuk dua anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(min)
tulis komentar anda