Israel Serang Gaza, Pertama Kali oleh Pemerintahan Baru, Langgar Gencatan Senjata

Rabu, 16 Juni 2021 - 08:37 WIB
Serangan udara Israel menghancurkan target di Jalur Gaza. Foto/cnn
JALUR GAZA - Pasukan Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, serangan pertama sejak pemerintah baru mengambil alih kekuasaan.

Serangan itu terjadi hanya beberapa pekan setelah agresi Israel selama 11 hari di Jalur Gaza.

“Ledakan terdengar di beberapa lokasi di Gaza sekitar pukul 01:00 waktu setempat pada hari Rabu,” ungkap laporan Reuters.





Stasiun radio yang dioperasikan kelompok Hamas mengatakan serangan menargetkan kamp pelatihan Palestina.



Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi operasi tersebut dalam pernyataan di Twitter, dan membagikan rekaman salah satu serangan.



“Jet tempur baru-baru ini menyerang kompleks militer Hamas yang berfungsi sebagai kamp dan tempat pertemuan untuk operasi teroris di brigade Khan Yunis dan Gaza,” papar militer Israel.

Israel menambahkan, “Siap untuk semua skenario, termasuk dimulainya kembali permusuhan.”

Menurut laporan media lokal, balon pembakar memicu setidaknya 20 kebakaran di sekitar Israel.

Rekaman yang menunjukkan serangan yang sedang berlangsung telah beredar di media sosial.

Tidak jelas di mana video itu diambil, tetapi laporan yang belum dikonfirmasi mencatat serangan di sekitar Khan Younis.

Balon-balon itu juga bertepatan dengan 'Pawai Bendera' Israel melalui Kota Tua Yerusalem pada Selasa, yang diadakan setiap tahun untuk merayakan kemenangan Tel Aviv dalam Perang Enam Hari 1967.

Meskipun ada kekhawatiran pawai yang dipimpin kelompok nasionalis Israel itu dapat memicu ketegangan dengan Palestina, penegak hukum mengizinkan acara tersebut.

Ketegangan dari pawai meluas menjadi bentrokan, tidak hanya di Yerusalem tetapi juga di sepanjang perbatasan Gaza-Israel, yang menyebabkan banyak penangkapan.

“Seorang warga Palestina ditembak di kaki, tetapi hanya terluka ringan,” ungkap laporan Times of Israel.

Pawai telah ditunda dari Mei, ketika biasanya diadakan, karena lonjakan permusuhan dengan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza, yang meningkat menjadi 11 hari pertempuran yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina dan 13 di Israel.

Kekerasan berakhir setelah kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir akhir bulan lalu.

Serangan terbaru juga datang sebagai serangan pertama permusuhan dengan Gaza di bawah pemerintahan baru Israel, dengan Naftali Bennett dilantik sebagai perdana menteri pada Minggu.

Dijuluki "Blok Perubahan" dan terdiri dari partai-partai sayap kanan, tengah dan bahkan Arab, koalisi yang beragam mengakhiri pemerintahan 12 tahun oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, setelah empat pemilu berturut-turut dalam dua tahun gagal menghasilkan pemerintahan mayoritas yang bertahan lama.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More