Ngambek, Netanyahu Memboikot Pelantikan Penggantinya
Selasa, 15 Juni 2021 - 19:30 WIB
TEL AVIV - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak menghadiri pelantikan penggantinya Naftali Bennett.
Aksi boikot Netanyahu itu tampaknya sebagai bentuk kemarahan atas kekalahannya dalam voting di parlemen Israel sebelumnya.
Pemerintahan Bennett menang tipis 60-59 dalam voting mosi percaya di Knesset pada Minggu.
Pemimpin Likud Netanyahu sekarang menjadi pemimpin oposisi di parlemen. Netanyahu pernah menjadi mentor Bennet.
Netanyahu pun yakin pemerintahan baru tidak akan bertahan lama. Dia bahkan mengancam akan kembali ke kantor "segera".
Dalam pidato perdananya sebagai perdana menteri, Bennett menegaskan, "Kami akan melanjutkan apa yang kami setujui, dan ada banyak hal yang kami sepakati, transportasi, pendidikan, dan sebagainya, dan apa yang memisahkan kami akan kami tinggalkan."
Bennett sempat dicemooh beberapa kali saat dia berpidato di parlemen.
Sementara itu, terjadi adegan yang memalukan bagi Netanyahu setelah dia kalah dalam pemungutan suara untuk menetapkan pemerintahan baru Israel .
Setelah voting yang menegaskan kekalahannya, Benjamin Netanyahu justru duduk kembali di kursi perdana menteri (PM) yang bukan lagi miliknya.
Netanyahu yang saat itu juga menjadi mantan perdana menteri Israel itu segera diingatkan bahwa dia perlu pindah dari kursi perdana menteri ke kursi oposisi di parlemen tersebut.
Dia pun dengan wajah malu mengikuti permintaan seorang anggota parlemen yang mengingatkannya untuk berdiri lagi dan meninggalkan kursi yang telah lama didudukinya tersebut.
Video salah duduk itu pun segera beredar di sejumlah outlet media internasional, termasuk BBC.
Aksi boikot Netanyahu itu tampaknya sebagai bentuk kemarahan atas kekalahannya dalam voting di parlemen Israel sebelumnya.
Pemerintahan Bennett menang tipis 60-59 dalam voting mosi percaya di Knesset pada Minggu.
Baca Juga
Pemimpin Likud Netanyahu sekarang menjadi pemimpin oposisi di parlemen. Netanyahu pernah menjadi mentor Bennet.
Netanyahu pun yakin pemerintahan baru tidak akan bertahan lama. Dia bahkan mengancam akan kembali ke kantor "segera".
Dalam pidato perdananya sebagai perdana menteri, Bennett menegaskan, "Kami akan melanjutkan apa yang kami setujui, dan ada banyak hal yang kami sepakati, transportasi, pendidikan, dan sebagainya, dan apa yang memisahkan kami akan kami tinggalkan."
Bennett sempat dicemooh beberapa kali saat dia berpidato di parlemen.
Sementara itu, terjadi adegan yang memalukan bagi Netanyahu setelah dia kalah dalam pemungutan suara untuk menetapkan pemerintahan baru Israel .
Setelah voting yang menegaskan kekalahannya, Benjamin Netanyahu justru duduk kembali di kursi perdana menteri (PM) yang bukan lagi miliknya.
Netanyahu yang saat itu juga menjadi mantan perdana menteri Israel itu segera diingatkan bahwa dia perlu pindah dari kursi perdana menteri ke kursi oposisi di parlemen tersebut.
Dia pun dengan wajah malu mengikuti permintaan seorang anggota parlemen yang mengingatkannya untuk berdiri lagi dan meninggalkan kursi yang telah lama didudukinya tersebut.
Video salah duduk itu pun segera beredar di sejumlah outlet media internasional, termasuk BBC.
(sya)
tulis komentar anda