Dua Negara Muslim Arab Ucapkan Selamat ke PM Baru Israel
loading...
A
A
A
DUBAI - Dua negara Muslim Arab, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, mengucapkan selamat kepada Naftali Bennett atas peran barunya sebagai Perdana Menteri (PM) Israel .
Dua negara tersebut telah melakukan normalisasi hubungan dengan Zionis Israel pada tahun lalu dalam perjanjian yang dikenal sebagai Abraham Accord. Normalisasi hubungan itu dimediatori oleh Amerika Serikat yang saat itu dipimpin Presiden Donald Trump.
"UEA mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett dan Perdana Menteri Alternatif dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid atas pembentukan pemerintahan baru Israel," kata Kementerian Luar Negeri UEA di Twitter.
"Kami berharap dapat bekerja sama untuk memajukan perdamaian regional, memperkuat toleransi dan koeksistensi, dan memulai era baru kerjasama dalam teknologi, perdagangan, dan investasi," lanjut kementerian tersebut seperti dikutip Reuters, Selasa (15/6/2021).
Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed melalui telepon mengucapkan selamat kepada Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri yang ditunjuk selanjutnya Yair Lapid dan berharap dia sukses.
"Mereka membahas kerjasama bilateral antara kedua negara, selain Abraham Accord," tulis kantor Menteri Luar Negeri UEA di Twitter.
Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa mengirim telegraf ucapan selamat kepada Bennett, di mana dia menyampaikan harapan tulusnya kepada pemerintah yang baru dibentuk.
"Semoga sukses dalam tugas-tugasnya dengan cara memperkuat pilar pembangunan, stabilitas, dan perdamaian di kawasan dan dunia," tulis kantor berita negara Bahrain mengutip ucapan Pangeran Salman.
Para pemimpin dunia sebelumnya juga menyampaikan ucapan selamat mereka kepada PM baru Naftali Bennett, menyusul pemungutan suara Knesset yang mengakhiri 12 tahun kepemimpinan pemimpin Partai Likud Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.
Dua negara tersebut telah melakukan normalisasi hubungan dengan Zionis Israel pada tahun lalu dalam perjanjian yang dikenal sebagai Abraham Accord. Normalisasi hubungan itu dimediatori oleh Amerika Serikat yang saat itu dipimpin Presiden Donald Trump.
"UEA mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett dan Perdana Menteri Alternatif dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid atas pembentukan pemerintahan baru Israel," kata Kementerian Luar Negeri UEA di Twitter.
"Kami berharap dapat bekerja sama untuk memajukan perdamaian regional, memperkuat toleransi dan koeksistensi, dan memulai era baru kerjasama dalam teknologi, perdagangan, dan investasi," lanjut kementerian tersebut seperti dikutip Reuters, Selasa (15/6/2021).
Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed melalui telepon mengucapkan selamat kepada Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri yang ditunjuk selanjutnya Yair Lapid dan berharap dia sukses.
"Mereka membahas kerjasama bilateral antara kedua negara, selain Abraham Accord," tulis kantor Menteri Luar Negeri UEA di Twitter.
Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa mengirim telegraf ucapan selamat kepada Bennett, di mana dia menyampaikan harapan tulusnya kepada pemerintah yang baru dibentuk.
"Semoga sukses dalam tugas-tugasnya dengan cara memperkuat pilar pembangunan, stabilitas, dan perdamaian di kawasan dan dunia," tulis kantor berita negara Bahrain mengutip ucapan Pangeran Salman.
Para pemimpin dunia sebelumnya juga menyampaikan ucapan selamat mereka kepada PM baru Naftali Bennett, menyusul pemungutan suara Knesset yang mengakhiri 12 tahun kepemimpinan pemimpin Partai Likud Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.
(min)