AS Akui Rudal Hipersonik Musuh Jadi Momok bagi Kapal Induknya
Selasa, 15 Juni 2021 - 15:20 WIB
WASHINGTON - Pentagon mengakui kapal-kapal induk Amerika Serikat (AS) menghadapi risiko dari bahaya rudal hipersonik yang sekarang memasuki inventaris senjata musuh.
Kendati demikian, Angkatan Laut Amerika juga telah mengembangkan sistem pertahanan berbasis satelit untuk mengatasi momok dari senjata hipersonik.
Kepala Badan Pertahanan Rudal (MDA) Pentagon, Wakil Laksamana John Hill, di hadapan Senat memaparkan risiko rudal-rudal hipersonik musuh yang akan dihadapi kapal induk Amerika.
“Penting bagi kita untuk memiliki kemampuan itu sekarang karena ancaman hipersonik ada di sana sekarang,” katanya kepada Subkomite Layanan Angkatan Bersenjata Senat Amerika pekan lalu yang dilansir USNI News, Selasa (15/6/2021).
Dalam beberapa tahun terakhir, baik China dan Rusia—yang dianggap sebagai musuh terkuat Amerika—telah menerjunkan versi awal senjata hipersonik yang dapat melesat lebih cepat dari lima kali kecepatan suara dan berpotensi membuat kapal induk AS dalam bahaya.
Tidak seperti ancaman rudal jelajah supersonik eksplosif, senjata hipersonik bergerak dengan kecepatan lebih tinggi dan dapat membuat perubahan tak terduga dalam penerbangan mereka menuju target.
Rusia telah menerjunkan Kinzhal–rudal balistik hipersonik yang dapat diluncurkan dari pesawat tempur MiG-31 dan Su-34.
"Moskow juga mengembangkan Zircon, rudal jelajah hipersonik yang diluncurkan dari kapal yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan antara Mach 6 hingga Mach 8. Zircon dilaporkan mampu menyerang target darat dan laut," bunyi laporan Layanan Riset Kongres AS.
Kendati demikian, Angkatan Laut Amerika juga telah mengembangkan sistem pertahanan berbasis satelit untuk mengatasi momok dari senjata hipersonik.
Kepala Badan Pertahanan Rudal (MDA) Pentagon, Wakil Laksamana John Hill, di hadapan Senat memaparkan risiko rudal-rudal hipersonik musuh yang akan dihadapi kapal induk Amerika.
“Penting bagi kita untuk memiliki kemampuan itu sekarang karena ancaman hipersonik ada di sana sekarang,” katanya kepada Subkomite Layanan Angkatan Bersenjata Senat Amerika pekan lalu yang dilansir USNI News, Selasa (15/6/2021).
Dalam beberapa tahun terakhir, baik China dan Rusia—yang dianggap sebagai musuh terkuat Amerika—telah menerjunkan versi awal senjata hipersonik yang dapat melesat lebih cepat dari lima kali kecepatan suara dan berpotensi membuat kapal induk AS dalam bahaya.
Tidak seperti ancaman rudal jelajah supersonik eksplosif, senjata hipersonik bergerak dengan kecepatan lebih tinggi dan dapat membuat perubahan tak terduga dalam penerbangan mereka menuju target.
Rusia telah menerjunkan Kinzhal–rudal balistik hipersonik yang dapat diluncurkan dari pesawat tempur MiG-31 dan Su-34.
"Moskow juga mengembangkan Zircon, rudal jelajah hipersonik yang diluncurkan dari kapal yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan antara Mach 6 hingga Mach 8. Zircon dilaporkan mampu menyerang target darat dan laut," bunyi laporan Layanan Riset Kongres AS.
tulis komentar anda