Bos Mafia Sisilia 'Pembantai Orang' Giovanni Brusca Dibebaskan, Publik Marah
Rabu, 02 Juni 2021 - 00:02 WIB
Pada 1992, dia meledakkan bom yang menewaskan penyelidik anti-Mafia terkemuka Italia, Hakim Giovanni Falcone, dalam salah satu kasus pembunuhan paling terkenal di negara itu.
Istri Falcone dan tiga pengawalnya juga tewas dalam serangan itu, ketika Brusca meledakkan setengah ton bahan peledak di bawah jalan dekat Palermo yang mereka tumpangi.
Serangan itu, yang diikuti dua bulan kemudian oleh pembunuhan rekan Falcone, Paolo Borsellino, mengguncang Italia dan menghasilkan undang-undang anti-Mafia baru yang keras.
Brusca telah mengakui perannya dalam lebih dari 100 pembunuhan.
Salah satu yang paling mengerikan adalah pembunuhan Giuseppe Di Matteo, bocah laki-laki berusia 11 tahun dari mafioso lain yang telah mengkhianatinya.
Brusca menyuruh bocah itu diculik dan disiksa sebelum dia dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam cairan asam sehingga keluarga anak itu tidak bisa menguburkan jasadnya.
Setelah penangkapannya pada 1996, dia menjadi saksi negara untuk mengurangi hukumannya. Dia membantu penyelidik melacak para gangster yang bertanggung jawab atas beberapa serangan Mafia pada 1980-an dan 1990-an.
Apa reaksinya? Pembebasan Brusca telah memicu kesedihan dan kemarahan di antara kerabat beberapa korbannya.
Istri dari salah satu pengawal yang terbunuh, Tina Montinaro, mengatakan kepada surat kabar Repubblica bahwa dia "marah".
"Negara menentang kami, setelah 29 tahun kami masih belum mengetahui kebenaran tentang pembantaian itu dan Giovanni Brusca, pria yang menghancurkan keluarga saya, bebas," ujar Montinaro.
Istri Falcone dan tiga pengawalnya juga tewas dalam serangan itu, ketika Brusca meledakkan setengah ton bahan peledak di bawah jalan dekat Palermo yang mereka tumpangi.
Serangan itu, yang diikuti dua bulan kemudian oleh pembunuhan rekan Falcone, Paolo Borsellino, mengguncang Italia dan menghasilkan undang-undang anti-Mafia baru yang keras.
Brusca telah mengakui perannya dalam lebih dari 100 pembunuhan.
Salah satu yang paling mengerikan adalah pembunuhan Giuseppe Di Matteo, bocah laki-laki berusia 11 tahun dari mafioso lain yang telah mengkhianatinya.
Brusca menyuruh bocah itu diculik dan disiksa sebelum dia dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam cairan asam sehingga keluarga anak itu tidak bisa menguburkan jasadnya.
Setelah penangkapannya pada 1996, dia menjadi saksi negara untuk mengurangi hukumannya. Dia membantu penyelidik melacak para gangster yang bertanggung jawab atas beberapa serangan Mafia pada 1980-an dan 1990-an.
Apa reaksinya? Pembebasan Brusca telah memicu kesedihan dan kemarahan di antara kerabat beberapa korbannya.
Istri dari salah satu pengawal yang terbunuh, Tina Montinaro, mengatakan kepada surat kabar Repubblica bahwa dia "marah".
"Negara menentang kami, setelah 29 tahun kami masih belum mengetahui kebenaran tentang pembantaian itu dan Giovanni Brusca, pria yang menghancurkan keluarga saya, bebas," ujar Montinaro.
Lihat Juga :
tulis komentar anda