Berseteru dengan Eropa, Presiden Belarusia Dapat Dukungan Putin

Sabtu, 29 Mei 2021 - 06:01 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan koleganya Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Sochi. Foto/ruptly.tv
SOCHI - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dukungan kepada mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko dalam perselisihannya dengan Barat atas tindakannya terhadap sebuah pesawat jet penumpang dan penangkapan seorang blogger pembangkang.

Barat menuduh Belarusia melakukan pembajakan setelah kontrol lalu lintas udara Belarusia pada hari Minggu memberi tahu pilot Ryanair tentang ancaman bom palsu. Minsk lantas meluncurkan pesawat tempur MiG-29 untuk mengawal pesawat jet itu untuk kemudian menangkap seorang blogger dan kritikus Lukashenko, Roman Protasevich, bersama pacarnya.





Keduanya kini mendekam di penjara. Dituduh mendalangi kerusuhan massal, Protasevich bisa dipenjara hingga 15 tahun.

Tapi Putin, sekutu dekat Lukashenko, memberikan dukungannya kepada Lukashenko. Orang nomor satu di Rusia itu dengan hangat menyambutnya untuk melakukan pembicaraan di kota Sochi, sebelah selatan negara itu. Putin juga setuju dengan Lukashenko bahwa reaksi Barat terhadap insiden itu adalah "ledakan emosi".

"Pada suatu waktu mereka memaksa pesawat Presiden Bolivia untuk mendarat dan membawanya keluar dari pesawat dan tidak ada apa-apa, diam," kata Putin, merujuk pada insiden 2013 di mana pesawat Evo Morales terpaksa mendarat di Austria pada saat Amerika Serikat (AS) mencoba mencegat whistleblower Edward Snowden seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/5/2021).

Rencana pembicaraan di kota Sochi di Laut Hitam itu diselenggarakan sebelum insiden pesawat, tetapi terjadi setelah banyak negara Eropa memberlakukan larangan penerbangan pada penerbangan Belarusia dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan sanksi lebih lanjut.



Lukashenko mengatakan kepada Putin bahwa dia akan menunjukkan kepadanya beberapa dokumen rahasia tentang insiden Ryanair yang akan membantu pemimpin Rusia itu memahami apa yang sebenarnya terjadi.

"Selalu ada seseorang yang menyebabkan masalah bagi kami. Anda tahu tentang mereka, saya akan memberi tahu Anda," kata Lukashenko kepada Putin.

"Saya membawa beberapa dokumen agar Anda mengerti apa yang terjadi," imbuhnya.

Tampak santai dan tersenyum, Putin sebelumnya menyarankan agar kedua pria itu berenang, sesuatu yang disetujui Lukashenko.

Rusia telah menawarkan dukungan lisan kepada Minsk sebelum pertemuan, sambil menepis spekulasi bahwa pihaknya sendiri terlibat dalam insiden tersebut.



Rusia merupakan sekutu dekat yang melihat bekas republik Soviet berpenduduk 9,5 juta itu sebagai penyangga strategis penting baginya untuk menghadapi barat.

Moskow mengatakan Belarusia telah menunjukkan kesiapan untuk transparansi dalam perselisihan itu dan menggambarkan reaksi Barat terhadap insiden pesawat itu sebagai "mengejutkan," dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduhnya menjelek-jelekkan pihak berwenang di Minsk.

Rusia dan Belarusia, yang secara resmi merupakan bagian dari "negara persatuan", telah melakukan pembicaraan selama bertahun-tahun untuk lebih mengintegrasikan negara mereka. Proses ini telah lama memicu ketakutan di antara oposisi Belarus yang terkepung bahwa Lukashenko mungkin akan menukar potongan kedaulatan dengan imbalan dukungan politik dari Kremlin.

Putin memberi tahu Lukashenko bahwa kedua pria itu terus membangun negara serikat, tetapi melakukannya dengan mantap, tanpa tergesa-gesa, dan dengan cara yang rendah hati.

Berkuasa sejak 1994, Lukashenko dengan bantuan Rusia menghadapi protes terbesar dari pemerintahannya musim panas lalu atas kecurangan pemilu, tuduhan yang dia bantah. Protes itu kehilangan momentum di tengah penumpasan dengan kekerasan, tetapi para pengkritiknya berencana untuk melakukan aksi protes yang baru.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More