Indonesia dan China Dorong Kerja Sama Investasi dan Perdagangan
Selasa, 25 Mei 2021 - 12:47 WIB
BEIJING - KBRI Beijing berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan BI Beijing dan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Chongqing menyelenggarakan “ China (Chongqing)-Indonesia Cooperation Forum on Investment, Trade, Culture and Tourism” bertempat di hotel JW Marriott, Chongqing, 21 Mei 2021.
Forum Bisnis juga menjadi ajang promosi budaya Indonesia melalui penampilan sanggar tari binaan KJRI Guangzhou.
Forum Bisnis diselenggarakan disela-sela partisipasi Indonesia sebagai Guest of Honor (GoH) dalam “The Third Western China International Fair for Investment and Trade”, atau WCIFIT ke-3, di kota Chongqing, 20-23 Mei 2021.
Forum dihadiri lebih dari 200 peserta daring dan luring dari Indonesia dan Chongqing, termasuk perusahaan otomotif terkenal asal Chongqing, Sokon Industrial Group Co Ltd yang telah berinvestasi dan memiliki pabrik di Indonesia.
Dubes Djauhari Oratmangun bersama dengan Tan Jialing, Vice Chairwoman of CPPCC Chongqing Committee, selaku co-host kegiatan, membuka Forum Bisnis dengan menyampaikan apresiasi kepada Chongqing Municipal Government yang untuk kedua kalinya sejak 2019 menjadi mitra KBRI Beijing untuk penyelenggaraan Forum Bisnis.
Dubes Djauhari menyampaikan perkembangan perdagangan Indonesia-China yang pada Triwulan I 2021 telah mencapai hampir USD25 miliar, yang menempatkan Indonesia sebagai mitra dagang bilateral ke-13 terbesar bagi China dan terbesar ke-4 dalam konteks ASEAN.
Dalam periode yang sama, investasi China di Indonesia mencapai USD1.04 miliar, yang menjadikan China tetap sebagai investor asing kedua terbesar di Indonesia.
Khusus dengan Chongqing, nilai perdagangan Indonesia-Chongqing pada 2020 telah mencapai lebih dari USD1 miliar.
Sebagai satu-satunya negara yang berhasil mensinergikan Belt and Road Initiative (BRI) China dengan konsep Global Maritime Fulcrum (GMF) Indonesia, Indonesia telah mengembangkan berbagai proyek kerja sama dengan China termasuk penyelesaian konstruksi KA Cepat Jakarta-Bandung yang tidak saja akan menjadi inovasi pertama di Asia Tenggara namun juga menjadi salah satu terobosan penting dalam hubungan kemitraan strategis Indonesia-China.
Vice Chairwoman Tan Jialing menyampaikan harapannya agar Forum Bisnis menjadi salah satu platform untuk terus memajukan kerja sama bersahabat dan pragmatis antara Indonesia dan Chongqing, khususnya untuk mempromosikan kerja sama kedua pihak ke suatu tingkatan baru.
Para pembicara Indonesia terdiri dari Deputi Gubernur Bank Indonesia, Deputi Promosi Investasi BKPM, Gubernur Provinsi Jawa Barat dan perwakilan pengusaha dari Provinsi Lampung dan Provinsi Sulawesi Utara.
Secara khusus, Deputi BKPM, Ikmal Lukman, mempromosikan potensi investasi di kawasan industri dan mengenalkan UU Cipta Kerja yang ditujukan untuk memberikan lebih banyak kemudahan bagi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia termasuk dalam urusan perijinan.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengenalkan potensi berbisnis di kawasan industri Lampung dan Sulawesi Utara yang menjadi salah satu mitra binaan BI bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Sedangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selaku mitra sister province Chongqing Municipality (salah satu dari 4 kota setingkat provinsi di China) menyampaikan mengenai perkembangan hubungan kerja sama kedua provinsi kembar sejak tahun 2017 dilanjutkan dengan paparan dari Kepala DPMPTSP Jawa Barat mengenai potensi kerja sama ekonomi ke depan.
Deputi Gubernur Distrik Nan’an Lu Yi yang wilayahnya menjadi tempat berlangsungnya Forum Bisnis, juga memaparkan potensi bisnis bagi para pengusaha Indonesia, khususnya melalui potensi Nan’an sebagai salah satu jalur logistik strategis.
Deputi Direktur Chongqing Cultural Tourism Development Committee Qin Dingbo mengusulkan kolaborasi promosi tempat-tempat wisata di Indonesia dan Chongqing melalui penawaran road cultural trip bersama.
Sedangkan GM Sokon Zhang Xingyan menyampaikan mengenai perkembangan bisnisnya di Indonesia serta benefit dan jaminan yang selama ini diterima dari Pemerintah Indonesia.
WCIFIT ke-3 diikuti 43 negara, lebih dari 100 perusahaan yang masuk dalam Fortune 500, 200 perusahaan internasional, dengan total sebanyak 2600 perusahaan berpartisipasi dalam Pameran.
Vice Chairman of the 13th NPC Standing Committee Hao Mingjin menyampaikan sambutan pembuka dalam opening ceremony WCIFIT ke-3 tanggal 21 Mei 2021 yang mengedepankan potensi kota Chongqing sebagai bagian dari pembangunan China di wilayah Barat Daya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM RI melalui rekaman video dan Dubes Djauhari secara langsung turut menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan yang dibuka resmi oleh Chen Min Er, Secretary of Chongqing Municipal Party Committee.
Bagi Indonesia, Chongqing, sebagai wilayah di China yang secara aktif mengembangkan promosi kerja sama dalam kerangka BRI, menjadi salah satu mitra penting untuk mengembangkan pembangunan berkualitas tinggi yang didukung inovasi dan keunggulan teknologi.
Forum Bisnis juga menjadi ajang promosi budaya Indonesia melalui penampilan sanggar tari binaan KJRI Guangzhou.
Forum Bisnis diselenggarakan disela-sela partisipasi Indonesia sebagai Guest of Honor (GoH) dalam “The Third Western China International Fair for Investment and Trade”, atau WCIFIT ke-3, di kota Chongqing, 20-23 Mei 2021.
Forum dihadiri lebih dari 200 peserta daring dan luring dari Indonesia dan Chongqing, termasuk perusahaan otomotif terkenal asal Chongqing, Sokon Industrial Group Co Ltd yang telah berinvestasi dan memiliki pabrik di Indonesia.
Dubes Djauhari Oratmangun bersama dengan Tan Jialing, Vice Chairwoman of CPPCC Chongqing Committee, selaku co-host kegiatan, membuka Forum Bisnis dengan menyampaikan apresiasi kepada Chongqing Municipal Government yang untuk kedua kalinya sejak 2019 menjadi mitra KBRI Beijing untuk penyelenggaraan Forum Bisnis.
Dubes Djauhari menyampaikan perkembangan perdagangan Indonesia-China yang pada Triwulan I 2021 telah mencapai hampir USD25 miliar, yang menempatkan Indonesia sebagai mitra dagang bilateral ke-13 terbesar bagi China dan terbesar ke-4 dalam konteks ASEAN.
Dalam periode yang sama, investasi China di Indonesia mencapai USD1.04 miliar, yang menjadikan China tetap sebagai investor asing kedua terbesar di Indonesia.
Khusus dengan Chongqing, nilai perdagangan Indonesia-Chongqing pada 2020 telah mencapai lebih dari USD1 miliar.
Sebagai satu-satunya negara yang berhasil mensinergikan Belt and Road Initiative (BRI) China dengan konsep Global Maritime Fulcrum (GMF) Indonesia, Indonesia telah mengembangkan berbagai proyek kerja sama dengan China termasuk penyelesaian konstruksi KA Cepat Jakarta-Bandung yang tidak saja akan menjadi inovasi pertama di Asia Tenggara namun juga menjadi salah satu terobosan penting dalam hubungan kemitraan strategis Indonesia-China.
Vice Chairwoman Tan Jialing menyampaikan harapannya agar Forum Bisnis menjadi salah satu platform untuk terus memajukan kerja sama bersahabat dan pragmatis antara Indonesia dan Chongqing, khususnya untuk mempromosikan kerja sama kedua pihak ke suatu tingkatan baru.
Para pembicara Indonesia terdiri dari Deputi Gubernur Bank Indonesia, Deputi Promosi Investasi BKPM, Gubernur Provinsi Jawa Barat dan perwakilan pengusaha dari Provinsi Lampung dan Provinsi Sulawesi Utara.
Secara khusus, Deputi BKPM, Ikmal Lukman, mempromosikan potensi investasi di kawasan industri dan mengenalkan UU Cipta Kerja yang ditujukan untuk memberikan lebih banyak kemudahan bagi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia termasuk dalam urusan perijinan.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengenalkan potensi berbisnis di kawasan industri Lampung dan Sulawesi Utara yang menjadi salah satu mitra binaan BI bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Sedangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selaku mitra sister province Chongqing Municipality (salah satu dari 4 kota setingkat provinsi di China) menyampaikan mengenai perkembangan hubungan kerja sama kedua provinsi kembar sejak tahun 2017 dilanjutkan dengan paparan dari Kepala DPMPTSP Jawa Barat mengenai potensi kerja sama ekonomi ke depan.
Deputi Gubernur Distrik Nan’an Lu Yi yang wilayahnya menjadi tempat berlangsungnya Forum Bisnis, juga memaparkan potensi bisnis bagi para pengusaha Indonesia, khususnya melalui potensi Nan’an sebagai salah satu jalur logistik strategis.
Deputi Direktur Chongqing Cultural Tourism Development Committee Qin Dingbo mengusulkan kolaborasi promosi tempat-tempat wisata di Indonesia dan Chongqing melalui penawaran road cultural trip bersama.
Sedangkan GM Sokon Zhang Xingyan menyampaikan mengenai perkembangan bisnisnya di Indonesia serta benefit dan jaminan yang selama ini diterima dari Pemerintah Indonesia.
WCIFIT ke-3 diikuti 43 negara, lebih dari 100 perusahaan yang masuk dalam Fortune 500, 200 perusahaan internasional, dengan total sebanyak 2600 perusahaan berpartisipasi dalam Pameran.
Vice Chairman of the 13th NPC Standing Committee Hao Mingjin menyampaikan sambutan pembuka dalam opening ceremony WCIFIT ke-3 tanggal 21 Mei 2021 yang mengedepankan potensi kota Chongqing sebagai bagian dari pembangunan China di wilayah Barat Daya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM RI melalui rekaman video dan Dubes Djauhari secara langsung turut menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan yang dibuka resmi oleh Chen Min Er, Secretary of Chongqing Municipal Party Committee.
Bagi Indonesia, Chongqing, sebagai wilayah di China yang secara aktif mengembangkan promosi kerja sama dalam kerangka BRI, menjadi salah satu mitra penting untuk mengembangkan pembangunan berkualitas tinggi yang didukung inovasi dan keunggulan teknologi.
(sya)
tulis komentar anda