Obama Umbar Julukan Kotor untuk Trump, dari 'Babi Rasis' hingga 'Bajingan Korup'

Senin, 24 Mei 2021 - 12:33 WIB
Barack Obama (kanan) di hari-hari terakhir menjelang lengser sebagai presiden AS menyambut penggantinya, Donald Trump, di Oval Office, Gedung Putih, 10 November 2016. Foto/REUTERS/Kevin Lamarque
WASHINGTON - Sebuah buku baru mengeklaim bahwa mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di balik pintu tertutup melontarkan julukan-julukan kotor untuk penerusnya; Donald Trump. Beberapa julukan yang menghina itu termasuk "orang gila", "babi rasis", "babi seksis" hingga "bajingan korup".

Trump telah lengser sebagai presiden AS sejak Januari lalu. Perusahaannya kini jadi target penyelidikan Jaksa Agung New York yang telah mengklasifikasikan sebagai "investigasi kriminal".





Di depan umum, Barack Obama mematuhi sebuah konvensi bahwa sesama mantan presiden Amerika tidak boleh saling mengkritik.

Namun, di balik pintu tertutup dia dilaporkan mengumbar sapaan tidak mengenakkan terhadap penggantinya; Donald Trump.

Julukan kotor Obama untuk Trump itu muncul dalam sebuah buku baru berjudul "Battle for the Soul: Inside the Democrats’ Campaigns to Defeat Donald Trump".

Buku itu ditulis Edward-Isaac Dovere, seorang staf penulis di The Atlantic.

"Lebih sering: 'Saya tidak berpikir itu akan seburuk ini'," tulis Dovere mengutip kata-kata Obama.

“Kadang-kadang: 'Saya tidak berpikir kita akan memiliki babi yang rasis dan seksis'. Tergantung pada kemarahan hari itu...'orang gila sialan itu' yang lewat dengan menggelengkan kepalanya.”

Dovere mengeklaim komentar terkuat Obama terkait dengan laporan bahwa Trump berbicara dengan para pemimpin asing seperti Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah penyelidikan dugaan campur tangan pemilu AS oleh Moskow dan hubungan antara Trump dan Moskow.

Isi buku yang akan terbit pekan depan itu telah dibocorkan The Guardian, Senin (24/5/2021), yang telah menerima salinannya.

"'Bajingan korup itu'," imbuh Obama merujuk pada Trump, sebagaimana tertulis dalam buku tersebut. Obama belum berkomentar atas pengungkapan dalam bukut itu.

Berbagai media telah menerbitkan kutipan dari buku tersebut, termasuk bagian di mana Ibu Negara AS yang sekarang, Jill Biden, yang mengatakan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris harus "pergi sendiri" setelah dia mengejar Joe Biden dalam salah satu perdebatan.

Itu terjadi pada pertengahan 2019, selama pemilu internal Partai Demokrat, ketika Biden dan Kamala Harris sama-sama menjadi kandidat profil tinggi untuk calon presiden partai tersebut.

Politico menerbitkan kutipan yang berfokus pada konfrontasi antara Biden dan Kamala Harris serta akibatnya.



Beberapa menit setelah percakapan mereka, kata Dovere, perdebatan itu dihentikan sementara untuk jeda iklan.

Biden kemudian mencondongkan tubuhnya ke Pete Buttigieg, kandidat calon presiden lain yang sekarang menjabat di kabinet Biden sebagai Menteri Perhubungan.

"Ya, itu tadi omong kosong," kata Biden dalam debat itu, sebagaimana dicatat Dovere.

"Mereka hampir tidak mengenal satu sama lain, tetapi Biden sedang mencari seseorang untuk berbagi momen," kata Dovere.

Dia melanjutkan dengan menggambarkan reaksi dari staf Biden yang khawatir, yang merasa kampanyenya "tertatih-tatih" dan Biden "terlihat tua, pemarah dan pendendam".
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More