Arab Saudi: Pengeras Suara Seluruh Masjid Hanya untuk Azan dan Iqamat
loading...
A
A
A
RIYADH - Kementerian Urusan Islam Arab Saudi telah memberlakukan pembatasan penggunaan pengeras suara di seluruh masjid. Pengeras suara itu kini hanya boleh digunakan untuk azan dan iqamat.
Surat edaran telah dikeluarkan oleh Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Abdul Latif Al Sheikh, semua masjid di seluruh Kerajaan. Aturan baru dalam surat itu membatasi penggunaan pengeras suara hanya untuk azan dan iqamat dan menurunkan volume pengeras suara ke level sepertiga.
Azan adalah seruan salat pertama bagi umat Islam, sedangkan iqamat adalah seruan kedua. Saat iqamat dikumandangkan, imam salat telah mengambil posisinya menghadap ke arah Kakbah dan salat akan segera dimulai.
Surat edaran tersebut didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad SAW, di mana Nabi bersabda: “Lihat! setiap orang dari Anda memanggil Tuhannya dengan tenang. Yang satu tidak harus merepotkan yang lain dan yang satu tidak harus meninggikan suara dalam pelafalan atau dalam doa di atas suara yang lain."
Aturan tersebut, seperti dikutip Gulf News, Senin (24/5/2021), juga didasarkan pada fatwa oleh sebagian besar ulama Islam senior seperti Sheikh Mohammed bin Saleh Al Othaimeen dan Saleh Al Fawzan, bahwa pengeras suara di masjid hanya boleh digunakan untuk azan dan iqamat.
Surat edaran telah dikeluarkan oleh Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Abdul Latif Al Sheikh, semua masjid di seluruh Kerajaan. Aturan baru dalam surat itu membatasi penggunaan pengeras suara hanya untuk azan dan iqamat dan menurunkan volume pengeras suara ke level sepertiga.
Azan adalah seruan salat pertama bagi umat Islam, sedangkan iqamat adalah seruan kedua. Saat iqamat dikumandangkan, imam salat telah mengambil posisinya menghadap ke arah Kakbah dan salat akan segera dimulai.
Surat edaran tersebut didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad SAW, di mana Nabi bersabda: “Lihat! setiap orang dari Anda memanggil Tuhannya dengan tenang. Yang satu tidak harus merepotkan yang lain dan yang satu tidak harus meninggikan suara dalam pelafalan atau dalam doa di atas suara yang lain."
Aturan tersebut, seperti dikutip Gulf News, Senin (24/5/2021), juga didasarkan pada fatwa oleh sebagian besar ulama Islam senior seperti Sheikh Mohammed bin Saleh Al Othaimeen dan Saleh Al Fawzan, bahwa pengeras suara di masjid hanya boleh digunakan untuk azan dan iqamat.
(min)