Menlu Retno Desak PBB Lakukan Tiga Hal untuk Setop Agresi Israel

Jum'at, 21 Mei 2021 - 04:01 WIB
Warga melintasi gedung yang hancur dibom Israel di Jalur Gaza. Foto/REUTERS
NEW YORK - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mendesak Majelis Umum PBB melaksanakan tiga hal untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza dan kekerasan di kawasan itu.

“Hari ini, saya hadir disini untuk berjuang demi kemanusiaan. Hari ini, saya hadir di sini untuk berjuang bagi keadilan masyarakat Palestina,” ungkap Retno di awal pidatonya dalam pertemuan PBB tersebut.

Dia menegaskan, “Saya hadir di sini untuk menyerukan penghentian kekerasan dan adanya gencatan senjata, untuk menyelamatkan nyawa mereka yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.”





“Keamanan dan kesejahteraan manusia selalu menjadi prioritas utama kita. Saya yakin bahwa kita semua tersentuh ketika melihat gambar-gambar bayi berusia dua bulan yang terluka dan dikeluarkan dari reruntuhan di saat keluarganya terbaring tanpa nyawa,” papar dia.



Retno menambahkan, “Satu pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri yaitu: berapa lama lagi kita akan membiarkan kejahatan tersebut berlangsung. Kita semua memahami bahwa konflik ini bersifat asimetris, antara Israel, Negara Penjajah dan penindas serta bangsa Palestina, yang diduduki, yang terus menerus ditindas.“



“Penjajahan adalah inti masalahnya. Masyarakat internasional berutang kepada bangsa Palestina: Sebuah kemerdekaan bangsa Palestina yang terus tertunda, untuk hidup berdampingan dan setara dengan kita semua,” papar Retno.

Dia menjelaskan, “Pendudukan dan agresi Israel yang terus berlangsung tidak hanya patut dikecam tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran berat hukum internasional yang memerlukan aksi dari kita.”

“Untuk itu, saya menyerukan kepada Majelis Umum PBB untuk mengambil tiga langkah konkrit. Pertama, hentikan kekerasan dan aksi militer untuk mencegah jatuhnya lebih banyakkorban jiwa. Di saat yang sama, Majelis Umum PBB harus menuntut adanya gencatan senjata segera, tahan lama, dan dihormati secara penuh,” papar dia.

Dia menambahkan, “Segala cara harus dilakukan, untuk segera meredakan situasi, seiring dengan dukungan kita terhadap upaya maksimal yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal. Selain itu, kita harus dapat mencegah terulangnya kejahatan ini di masa depan.”

“Dalam hal ini,Majelis Umum PBB harus menyerukan didirikannya keberadaan internasional di Al-Quds untuk mengawasi dan memastikan keselamatan rakyat di wilayah pendudukan, untuk melindungi status kompleks Al-Haram Al-Sharif, tempat suci untuk tiga agama,” ujar dia.

“Kedua, memastikan akses kemanusiaan dan pelindungan rakyat sipil. Tanggung jawab utama kita adalah untuk menyelamatkan nyawa. Setiap menit yang kita lewatkan di sini untuk berbicara, pada saat yang sama dapat berarti hilangnya nyawa rakyat Palestina,” papar dia.

Retno menambahkan, “Saya menyerukan Majelis Umum PBB, bersama dengan Badan PBB yang terkait dan pihak lain, untuk meningkatkan upayanya dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terdampak. Mereka harus menyerukan agar Israel membuka dan memberikan akses pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk ke Gaza,yang telah berada dalam pengepungan selama lebih dari 13 tahun.”

“Ketiga, mendorong negosiasi multilateral yang kredibel. Negosiasi yang kredibel sangat penting dalam memajukan perdamaian yang adil dan komprehensif, berdasarkan two-state solution dan sejalan dengan parameter internasional yang telah disetujui,” ungkap dia.

Menurut dia, “Majelis Umum memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan agar negosiasi perdamaian dapat terlaksana. Kita harus menghentikan upaya sistematis Negara Penjajah yang bisa saja tidak menyisakan apapun untuk dirundingkan. Kita tidak dapat membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya.”

“Belakangan ini, di masa pandemi COVID-19, kita melihat menurunnya kepercayaan terhadap institusi multilateral. Hari ini, kita bertemu untuk satu tujuan, untuk memastikan agar bangsa Palestina mendapatkan keadilan,” papar dia.

“Pertemuan ini akan menjadi ujian bagi multilateralisme. Kita harus terus berkomitmen dan bersatu dalam upaya melawan seluruh aksi illegal yang dilakukan oleh Israel, dalam menghentikan pendudukan di Palestina. Kita harus bertindak sekarang, secara bersama. PBB harus bertindak sekarang juga,” tegas Retno.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More