Sebut Marxisme Lazim di Militer AS, Komandan Unit Pasukan Luar Angkasa Amerika Dipecat
Senin, 17 Mei 2021 - 10:10 WIB
Awal bulan ini, Lohmeier, mantan instruktur dan pilot pesawat tempur yang dipindahkan ke Pasukan Luar Angkasa, menerbitkan sendiri sebuah buku berjudul "Irresistible Revolution: Marxism's Goal of Conquest & the Unmaking of the American Military".
"Irresistible Revolution [Revolusi yang Tidak Dapat Ditolak] adalah kontribusi yang tepat waktu dan berani dari letnan kolonel Pasukan Luar Angkasa yang bertugas aktif yang melihat dampak dari agenda neo-Marxis di tingkat dasar dalam angkatan bersenjata kita," bunyi deskripsi buku tersebut.
Lohmeier minggu lalu duduk bersama L. Todd Wood dari podcast "Information Operation" yang dipandu oleh Creative Destruction atau CD, media untuk mempromosikan buku tersebut.
Dia berbicara tentang institusi AS, termasuk universitas, media, dan agen federal hingga militer, yang menurutnya semakin mengadopsi praktik sayap kiri.
Dia mengatakan praktik-praktik tersebut—seperti pelatihan keragaman dan inklusi—adalah penyebab sistemik dari iklim yang memecah belah di seluruh Amerika saat ini.
Dari sudut pandangnya sebagai seorang komandan, Lohmeier mengatakan dia tidak berusaha mengkritik pemimpin senior tertentu atau secara terbuka mengidentifikasi pasukan di dalam buku itu.
Sebaliknya, kata dia, dia berfokus pada kebijakan yang sekarang harus dipatuhi oleh anggota layanan militer untuk menyelaraskan dengan agenda tertentu. "Yang sekarang memengaruhi budaya kita," ujarnya.
"Irresistible Revolution [Revolusi yang Tidak Dapat Ditolak] adalah kontribusi yang tepat waktu dan berani dari letnan kolonel Pasukan Luar Angkasa yang bertugas aktif yang melihat dampak dari agenda neo-Marxis di tingkat dasar dalam angkatan bersenjata kita," bunyi deskripsi buku tersebut.
Lohmeier minggu lalu duduk bersama L. Todd Wood dari podcast "Information Operation" yang dipandu oleh Creative Destruction atau CD, media untuk mempromosikan buku tersebut.
Dia berbicara tentang institusi AS, termasuk universitas, media, dan agen federal hingga militer, yang menurutnya semakin mengadopsi praktik sayap kiri.
Dia mengatakan praktik-praktik tersebut—seperti pelatihan keragaman dan inklusi—adalah penyebab sistemik dari iklim yang memecah belah di seluruh Amerika saat ini.
Dari sudut pandangnya sebagai seorang komandan, Lohmeier mengatakan dia tidak berusaha mengkritik pemimpin senior tertentu atau secara terbuka mengidentifikasi pasukan di dalam buku itu.
Sebaliknya, kata dia, dia berfokus pada kebijakan yang sekarang harus dipatuhi oleh anggota layanan militer untuk menyelaraskan dengan agenda tertentu. "Yang sekarang memengaruhi budaya kita," ujarnya.
(min)
tulis komentar anda