Dari Lokasi Kecelakaan Pesawat Pakistan PIA, Satu Orang Selamat
Jum'at, 22 Mei 2020 - 23:15 WIB
KARACHI - Sebagian besar dari 99 orang di kabin pesawat Airbus milik maskapai Pakistan International Airlines (PIA) diduga tewas dalam kecelakaan di kota Karachi.
Meski demikian, ada satu penumpang selamat dalam kecelakaan saat pesawat hendak mendekati bandara itu. Beberapa atap rumah warga hancur dan puing bertebaran di jalanan saat ambulans datang ke lokasi yang sudah penuh dengan kerumunan orang.
“Sedikitnya satu penumpang di penerbangan PK 8303, seorang bangkir, selamat dan berbicara dengan para pejabat di rumah sakit,” ungkap juru bicara pemerintah provinsi Abdur Rashid Channa.
“Syukur pada-Mu. Tuhan sangat pemurah,” kata penumpang selamat itu berdasarkan keterangan pemerintah.
Direktur Eksekutif Rumah Sakit Jinnah, Seemin Jamali, menjelaskan 17 jasad dan enam orang yang terluka dibawa ke rumah sakit itu.
Belum ada perkiraan pasti jumlah korban tewas di darat tempat pesawat itu jatuh. “Pesawat pertama kali menabrak satu menara seluler dan mengenai sejumlah rumah,” papar saksi mata Shakeel Ahmed di dekat lokasi kejadian, beberapa kilometer dari bandara.
Airbus A320 itu terbang dari kota Lahore ke Karashi di saat Pakistan memulai lagi penerbangan domestik di tengah wabah pandemi virus corona, menurut website pelacak pesawat FlightRadar24.
Pilot menjelaskan pada kontrol lalu lintas udara bahwa pesawat itu kehilangan tenaga mesin, menurut liveatc.net yang merilis rekaman pesawat sebelumnya.
“Kami berputar kembali, pak, kami kehilangan mesin,” kata seorang pria yang berbicara menurut rekaman yang dirilis website itu.
Reuters tidak dapat memastikan keaslian rekaman itu dan belum ada komentar dari maskapai, Airbus atau otoritas penerbangan.
“Yang terakhir kami dengar dari pilot adalah dia mengalami beberapa masalah teknis,” kata juru bicara maskapai, Abdullah H Khan.
“Dia diberitahu saat mendekat bahwa landasan telah siap untuk dia mendarat, tapi pilot memutuskan bahwa dia ingin berputar. Ini insiden sangat tragis,” papar dia. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
Seorang pejabat penerbangan sipil senior menjelaskan, tampaknya pesawat tak dapat menurunkan roda untuk pendaratan karena kerusakan teknis, tapi ini terlalu dini untuk menentukan penyebabnya.
Para pakar keselamatan penerbangan menyatakan kecelakaan udara memiliki beragam penyebab. Mereka memperingatkan terlalu dini untuk mengetahuinya hanya dalam beberapa jam atau hari setelah kecelakaan. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
Meski demikian, ada satu penumpang selamat dalam kecelakaan saat pesawat hendak mendekati bandara itu. Beberapa atap rumah warga hancur dan puing bertebaran di jalanan saat ambulans datang ke lokasi yang sudah penuh dengan kerumunan orang.
“Sedikitnya satu penumpang di penerbangan PK 8303, seorang bangkir, selamat dan berbicara dengan para pejabat di rumah sakit,” ungkap juru bicara pemerintah provinsi Abdur Rashid Channa.
“Syukur pada-Mu. Tuhan sangat pemurah,” kata penumpang selamat itu berdasarkan keterangan pemerintah.
Direktur Eksekutif Rumah Sakit Jinnah, Seemin Jamali, menjelaskan 17 jasad dan enam orang yang terluka dibawa ke rumah sakit itu.
Belum ada perkiraan pasti jumlah korban tewas di darat tempat pesawat itu jatuh. “Pesawat pertama kali menabrak satu menara seluler dan mengenai sejumlah rumah,” papar saksi mata Shakeel Ahmed di dekat lokasi kejadian, beberapa kilometer dari bandara.
Airbus A320 itu terbang dari kota Lahore ke Karashi di saat Pakistan memulai lagi penerbangan domestik di tengah wabah pandemi virus corona, menurut website pelacak pesawat FlightRadar24.
Pilot menjelaskan pada kontrol lalu lintas udara bahwa pesawat itu kehilangan tenaga mesin, menurut liveatc.net yang merilis rekaman pesawat sebelumnya.
“Kami berputar kembali, pak, kami kehilangan mesin,” kata seorang pria yang berbicara menurut rekaman yang dirilis website itu.
Reuters tidak dapat memastikan keaslian rekaman itu dan belum ada komentar dari maskapai, Airbus atau otoritas penerbangan.
“Yang terakhir kami dengar dari pilot adalah dia mengalami beberapa masalah teknis,” kata juru bicara maskapai, Abdullah H Khan.
“Dia diberitahu saat mendekat bahwa landasan telah siap untuk dia mendarat, tapi pilot memutuskan bahwa dia ingin berputar. Ini insiden sangat tragis,” papar dia. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
Seorang pejabat penerbangan sipil senior menjelaskan, tampaknya pesawat tak dapat menurunkan roda untuk pendaratan karena kerusakan teknis, tapi ini terlalu dini untuk menentukan penyebabnya.
Para pakar keselamatan penerbangan menyatakan kecelakaan udara memiliki beragam penyebab. Mereka memperingatkan terlalu dini untuk mengetahuinya hanya dalam beberapa jam atau hari setelah kecelakaan. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
(sya)
tulis komentar anda