Bintang Wonder Woman Gal Gadot Komentari Perang Gaza, Netizen: Munafik!

Jum'at, 14 Mei 2021 - 17:01 WIB
Bintang Hollywood warga Israel Gal Gadot. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Bintang Hollywood Gal Gadot dikecam pengguna Twitter dan Instagram karena memposting tentang kekerasan yang sedang berlangsung di Palestina .

Hal itu dilaporkan surat kabar Independent. Gadot, 36, yang berasal dari Israel dan menjalani wajib militer di Angkatan Darat Israel memposting, “Hati saya hancur. Negara saya berperang. Saya khawatir pada keluarga saya, teman saya. Saya khawatir pada rakyat saya.”

“Ini lingkaran setan yang terjadi terlalu panjang. Israel berhak hidup sebagai bangsa yang bebas dan aman, tetangga kami juga berhak yang sama,” ungkap Gal Gadot.





Dia menambahkan, “Saya berdoa untuk para korban dan keluarga mereka, saya berdoa untuk permusuhan tanpa akhir ini berakhir, saya berdoa untuk para pemimpin kami untuk mencari solusi sehingga kami dapat hidup berdampingan dalam damai. Saya berdoa untuk hari-hari lebih baik.”



Orang-orang dengan cepat menyebut sepak terjang Gadot saat bertugas di Angkatan Darat Israel.



Menurut netizen, Gador telah berpartisipasi serta menyaksikan sendiri "pembersihan etnis" yang sangat brutal itu. Netizen pun menuduh aktris itu munafik.

Seorang pengguna Twitter menyatakan, "Dan orang-orang benar-benar mengatakan kami melebih-lebihkan ketika kami mengatakan memboikot Gal Gadot yang bertindak sebagai alat propaganda literal untuk pemerintahnya dan pasukan pendudukan yang pernah dia layani. Dia bahkan tidak bisa mengucapkan kata rakyat Palestina. Kepada sampah sejarah."

Yang lain menulis tweet yang mengecam keras bintang film Wonder Woman itu. "Ingat Gal Gadot bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama dua tahun di mana dia tidak hanya menyaksikan pembersihan etnis Palestina secara langsung tetapi juga secara aktif mendukungnya. Bagaimana Anda bisa mengadvokasi untuk menghentikan lingkaran setan teror ketika Anda adalah bagian dari itu," tweet pengguna Twitter itu.

Gadot telah mendapat kecaman sebelumnya atas konflik Israel-Palestina, karena selama serangan udara 2014 di Gaza oleh Israel dia memposting pesan dukungan kepada tentara Israel.

Dia menyatakan pendapat dan doa sambil memposting foto dirinya dan putrinya menutupi mata mereka.

Ketegangan berkobar di Yerusalem setelah pengusiran paksa yang diusulkan terhadap keluarga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah.

Aksi pengusiran itu diakui pejabat Israel sebagai upaya untuk "melestarikan identitas Yahudi di Yerusalem".

Pemukim ekstremis berbaris melalui kota pada "Hari Yerusalem" yang merayakan pendudukan Yerusalem tahun 1967 oleh pasukan Israel. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "kematian bagi orang Arab".

Tentara Israel kemudian meluncurkan serangan brutal ke Masjid Al Aqsa saat para jamaah melakukan sholat. Tentara Israel secara terang-terangan menodai kesucian Al Aqsa dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut ke dalam masjid tersebut.

“Israel telah melancarkan serangan udara di Gaza, sejauh ini menewaskan 65 orang, dan melukai hampir 400 orang, termasuk 86 anak-anak,” ungkap laporan Al Jazeera.

Sebagai pembalasan, Hamas mulai meluncurkan roket di wilayah Israel yang sebagian besar telah dicegat sistem pertahanan rudal Israel Iron Dome.

Hamas sejak itu mengusulkan gencatan senjata yang ditolak Israel. Rezim Zionis itu mengatakan tidak akan menerima gencatan senjata apa pun sampai mencapai “tujuan militer yang pasti".
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More