Dubes Al Busyra Berbagi Cerita Ramadhan dan Warga Indonesia di Ethiopia
Jum'at, 07 Mei 2021 - 14:56 WIB
ADDIS ABABA - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Ethiopia , Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur berbagi cerita tentang ramadhan dan masyarakat Indonesia di Ethiopia.
Ethiopia adalah negara sahabat Indonesia dengan jumlah penduduk 115 juta jiwa. Nomor dua terbesar di benua Afrika. Mayoritas penduduknya adalah beragama Kristen Orthodoks yaitu 43,5%, disusul Islam yaitu 33,9%.
“Dua tahun yang lalu ketika saya mulai bertugas di Ethiopia, jumlah masyarakat Indonesia di Ethiopia sekitar 190 orang,” ungkap Dubes Al Busyra.
“Sekarang sekitar 90 orang karena yang lainnya telah selesai masa kerja. Dari jumlah tersebut sekitar 50 orang bermukim dan bekerja di Addis Ababa,” papar Dubes Al Busyra.
Sementara sekitar 40 orang lainnya bermukim dan bekerja di kota Hawasa, 300 km selatan kota Addis Ababa.
Pada bulan puasa Ramadan tahun ini, sebagaimana masyarakat muslim di Ethiopia, masyarakat muslim Indonesia tentu menunaikan ibadah puasa.
Pada masa pandemi Covid-19, pelaksanaan ibadah puasa masyarakat muslim Ethiopia dan Indonesia tentu harus mengikuti protokol Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.
“Di Hawasa, sebagian besar masyakarat Indonesia bekerja di beberapa perusahaan dan pabrik, termasuk perusahaan Indonesia yang berinvestasi di sana,” ungkap Dubes Al Busyra.
Dia menjelaskan, “Pada Jumat 30 April 2021, saya mengunjungi para sahabat, masyarakat Indonesia di kota Hawasa. Menengok, berbincang-bincang, dan ingin mengetahui keadaan saudara-saudara itu sekaligus berbuka bersama.”
“Maklumlah Hawasa terletak sangat jauh dari KBRI Addis Ababa sehingga tidak mudah bagi sahabat-sahabat di sana berkunjung ke KBRI,” ujar dia.
Dubes Al Busyra mengungkapkan, “Ini kami lakukan secara berkala sebagai bagian dari tugas penting duta besar. Ternyata masyarakat di sana senang sekali kami kunjungi.”
“KBRI Addis Ababa juga membagikan paket bantuan untuk semua masyarakat Indonesia yang bermukim dan bekerja di kota Hawasa,” ungkap dia.
Paket bantuan berupa vitamin, masker, dan hand sanitaizer serta makanan. “Pada kesempatan tersebut saya berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga kesehatan dengan baik,” papar dia.
“Saya juga mendorong masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan peran sebagai aktor diplomasi publik Indonesia, terutama di lingkungan tempat kerja masing-masing,” ungkap Dubes Al Busyra.
Ethiopia adalah negara sahabat Indonesia dengan jumlah penduduk 115 juta jiwa. Nomor dua terbesar di benua Afrika. Mayoritas penduduknya adalah beragama Kristen Orthodoks yaitu 43,5%, disusul Islam yaitu 33,9%.
“Dua tahun yang lalu ketika saya mulai bertugas di Ethiopia, jumlah masyarakat Indonesia di Ethiopia sekitar 190 orang,” ungkap Dubes Al Busyra.
“Sekarang sekitar 90 orang karena yang lainnya telah selesai masa kerja. Dari jumlah tersebut sekitar 50 orang bermukim dan bekerja di Addis Ababa,” papar Dubes Al Busyra.
Sementara sekitar 40 orang lainnya bermukim dan bekerja di kota Hawasa, 300 km selatan kota Addis Ababa.
Pada bulan puasa Ramadan tahun ini, sebagaimana masyarakat muslim di Ethiopia, masyarakat muslim Indonesia tentu menunaikan ibadah puasa.
Pada masa pandemi Covid-19, pelaksanaan ibadah puasa masyarakat muslim Ethiopia dan Indonesia tentu harus mengikuti protokol Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.
“Di Hawasa, sebagian besar masyakarat Indonesia bekerja di beberapa perusahaan dan pabrik, termasuk perusahaan Indonesia yang berinvestasi di sana,” ungkap Dubes Al Busyra.
Dia menjelaskan, “Pada Jumat 30 April 2021, saya mengunjungi para sahabat, masyarakat Indonesia di kota Hawasa. Menengok, berbincang-bincang, dan ingin mengetahui keadaan saudara-saudara itu sekaligus berbuka bersama.”
“Maklumlah Hawasa terletak sangat jauh dari KBRI Addis Ababa sehingga tidak mudah bagi sahabat-sahabat di sana berkunjung ke KBRI,” ujar dia.
Dubes Al Busyra mengungkapkan, “Ini kami lakukan secara berkala sebagai bagian dari tugas penting duta besar. Ternyata masyarakat di sana senang sekali kami kunjungi.”
“KBRI Addis Ababa juga membagikan paket bantuan untuk semua masyarakat Indonesia yang bermukim dan bekerja di kota Hawasa,” ungkap dia.
Paket bantuan berupa vitamin, masker, dan hand sanitaizer serta makanan. “Pada kesempatan tersebut saya berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga kesehatan dengan baik,” papar dia.
“Saya juga mendorong masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan peran sebagai aktor diplomasi publik Indonesia, terutama di lingkungan tempat kerja masing-masing,” ungkap Dubes Al Busyra.
(sya)
tulis komentar anda