Desa di India Gelar Festival Keagamaan di Tengah 'Tsunami' Covid-19
Kamis, 06 Mei 2021 - 15:42 WIB
NEW DELHI - Ratusan wanita melanggar protokol Covid-19 saat ambil bagian dalam prosesi keagamaan di desa Navapura di Gujarat. Acara yang berlangsung Selasa lalu itu memantik kecaman luas, karena digelar di tengah "tsunami" Covid-19 yang melanda India.
Beberapa video yang beredar di internet, di mana ratusan wanita terlihat membawa air dalam pot baja di atas kepala mereka dan berjalan mendekat tanpa memakai masker atau menjaga jarak.
Gujarat sejatinya telah memberlakukan lockdown karena peningkatan kasus secara signifikan. Namun, menurut petugas kepolisian setempat, para jemaah menyelenggarakan prosesi tersebut karena mereka percaya bahwa beribadah di Pura Baliyadev di Sanand akan membantu mereka menyingkirkan Covid-19.
Polisi menuturkan, mereka telah mengambil tindakan terhadap 23 orang dalam hal ini dan telah menahan serta menangkap kepala desa Navapura karena mengizinkan kegiatan ini.
"Setelah polisi mengetahui kejadian tersebut, sebuah tim dikirim untuk membuat para wanita memahami tentang pembatasan Covid-19 dan mengirim mereka kembali ke rumah mereka," kata Virendra Yadav, Pengawas Polisi, Ahmedabad Rural, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (6/5/2021).
"Kami juga telah mengumpulkan 23 orang dan menangkap sarpanch (kepala) desa. Penduduk desa mengklaim bahwa mereka melakukan prosesi dengan keyakinan bahwa itu akan membantu mereka menyingkirkan virus ini," imbuhnya.
Pada hari Selasa, negara bagian ini melaporkan 13.050 kasus baru sehingga total kasus Covid-19 di Gujarat menjadi 620.472. Selain itu, Menurut Departemen Kesehatan Gujarat, 131 kematian tercatat menambah korban tewas menjadi 7.779.
India telah melaporkan 382.315 kasus baru positif COVID-19 dan setidaknya 3.780 kematian dalam 24 jam terakhir. Total kasus di negara itu telah melampaui 20 juta, dengan lebih dari 226.188 nyawa telah hilang sejak awal pandemi.
Beberapa video yang beredar di internet, di mana ratusan wanita terlihat membawa air dalam pot baja di atas kepala mereka dan berjalan mendekat tanpa memakai masker atau menjaga jarak.
Gujarat sejatinya telah memberlakukan lockdown karena peningkatan kasus secara signifikan. Namun, menurut petugas kepolisian setempat, para jemaah menyelenggarakan prosesi tersebut karena mereka percaya bahwa beribadah di Pura Baliyadev di Sanand akan membantu mereka menyingkirkan Covid-19.
Polisi menuturkan, mereka telah mengambil tindakan terhadap 23 orang dalam hal ini dan telah menahan serta menangkap kepala desa Navapura karena mengizinkan kegiatan ini.
"Setelah polisi mengetahui kejadian tersebut, sebuah tim dikirim untuk membuat para wanita memahami tentang pembatasan Covid-19 dan mengirim mereka kembali ke rumah mereka," kata Virendra Yadav, Pengawas Polisi, Ahmedabad Rural, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (6/5/2021).
"Kami juga telah mengumpulkan 23 orang dan menangkap sarpanch (kepala) desa. Penduduk desa mengklaim bahwa mereka melakukan prosesi dengan keyakinan bahwa itu akan membantu mereka menyingkirkan virus ini," imbuhnya.
Pada hari Selasa, negara bagian ini melaporkan 13.050 kasus baru sehingga total kasus Covid-19 di Gujarat menjadi 620.472. Selain itu, Menurut Departemen Kesehatan Gujarat, 131 kematian tercatat menambah korban tewas menjadi 7.779.
India telah melaporkan 382.315 kasus baru positif COVID-19 dan setidaknya 3.780 kematian dalam 24 jam terakhir. Total kasus di negara itu telah melampaui 20 juta, dengan lebih dari 226.188 nyawa telah hilang sejak awal pandemi.
(esn)
tulis komentar anda