Riset Baru: Malaysia Airlines MH370 Tinggalkan 'Jejak Palsu' sebelum Lenyap
Jum'at, 07 Mei 2021 - 00:35 WIB
“Pilot MH370 umumnya menghindari rute penerbangan resmi mulai pukul 18.00 UTC (02.00 pagi AWST) dan seterusnya tetapi menggunakan titik arah untuk menavigasi jalur penerbangan tidak resmi di Selat Malaka, sekitar Sumatra dan melintasi Samudra Hindia Selatan,” kata Godfrey.
“Jalur penerbangan mengikuti pantai Sumatra dan terbang dekat dengan Bandara Banda Aceh."
“Pilot tampaknya memiliki pengetahuan tentang jam operasi radar Sabang dan Lhokseumawe dan bahwa pada malam akhir pekan, pada saat ketegangan internasional kecil, sistem radar tidak akan aktif dan berjalan," paparnya.
Namun dia mengatakan perubahan gerakan dan kecepatan pesawat tampaknya menunjukkan bahwa ia berusaha menghindari meninggalkan petunjuk tentang ke mana arahnya.
“Pilot juga menghindari memberikan gambaran yang jelas kemana dia akan menuju dengan menggunakan jalur pertarungan dengan sejumlah perubahan arah,” ujarnya.
“Perubahan track tersebut antara lain menuju Kepulauan Andaman, menuju Afrika Selatan, menuju Jawa, menuju 2° LS 92° BT (tempat pertemuan Wilayah Informasi Penerbangan Jakarta, Kolombo, dan Melbourne) dan menuju Kepulauan Cocos,” ujarnya.
“Setelah berada di luar jangkauan semua pesawat lain, pada pukul 20.30 UTC (04.30 pagi AWST) pilot mengubah jalur dan menuju ke selatan," imbuh dia.
Jalur penerbangan tampaknya direncanakan dengan cermat.
Adapun perubahan kecepatan, Godfrey mengatakan itu "di luar level...diharapkan jika pesawat mengikuti jadwal kecepatan seperti mode jelajah jarak jauh (LRC) atau jelajah jarak maksimum (MRC)".
“Tingkat detail dalam perencanaan menyiratkan pola pikir yang ingin melihat rencana kompleks ini dilaksanakan dengan baik hingga akhir,” katanya.
“Jalur penerbangan mengikuti pantai Sumatra dan terbang dekat dengan Bandara Banda Aceh."
“Pilot tampaknya memiliki pengetahuan tentang jam operasi radar Sabang dan Lhokseumawe dan bahwa pada malam akhir pekan, pada saat ketegangan internasional kecil, sistem radar tidak akan aktif dan berjalan," paparnya.
Namun dia mengatakan perubahan gerakan dan kecepatan pesawat tampaknya menunjukkan bahwa ia berusaha menghindari meninggalkan petunjuk tentang ke mana arahnya.
“Pilot juga menghindari memberikan gambaran yang jelas kemana dia akan menuju dengan menggunakan jalur pertarungan dengan sejumlah perubahan arah,” ujarnya.
“Perubahan track tersebut antara lain menuju Kepulauan Andaman, menuju Afrika Selatan, menuju Jawa, menuju 2° LS 92° BT (tempat pertemuan Wilayah Informasi Penerbangan Jakarta, Kolombo, dan Melbourne) dan menuju Kepulauan Cocos,” ujarnya.
“Setelah berada di luar jangkauan semua pesawat lain, pada pukul 20.30 UTC (04.30 pagi AWST) pilot mengubah jalur dan menuju ke selatan," imbuh dia.
Jalur penerbangan tampaknya direncanakan dengan cermat.
Adapun perubahan kecepatan, Godfrey mengatakan itu "di luar level...diharapkan jika pesawat mengikuti jadwal kecepatan seperti mode jelajah jarak jauh (LRC) atau jelajah jarak maksimum (MRC)".
“Tingkat detail dalam perencanaan menyiratkan pola pikir yang ingin melihat rencana kompleks ini dilaksanakan dengan baik hingga akhir,” katanya.
tulis komentar anda