Pentagon: Tidak Ada Rencana Tembak Jatuh Roket China yang Terjun Bebas
Kamis, 06 Mei 2021 - 09:28 WIB
Sebelumnya Komando Luar Angkasa AS dalam sebuah pernyataan mengatakan titik pasti dari masuknya roket China ke atmosfer Bumi tidak dapat diketahui sampai beberapa jam setelah masuk kembali. Situasi ini menimbulkan pertanyaan apakah tidak akan terlambat mengambil keputusan untuk melakukan evakuasi jika nantinya roket tersebut jatuh di wilayah berpenduduk.
Skuadron Kontrol Luar Angkasa ke-18 Komando Luar Angkasa AS di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California saat ini sedang melacak roket tersebut.
Dalam pernyataan terpisan Komando Luar Angkasa AS juga mengatakan bahwa di mana roket akan jatuh bergantung pada terlalu banyak faktor untuk diperhitungkan sedini mungkin, seperti kondisi atmosfer dan sudut yang tepat dari objek saat memasuki atmosfer.
Roket itu dikirim ke orbit akhir bulan lalu, memulai proyek selama 18 bulan pembangunan stasiun ruang angkasa pertama China. Peluncuran yang dilakukan pada 30 April lalu sukses menempatkan modul pertama stasiun - dijuluki Tianhe, atau Harmony of the Heavens - ke orbit rendah Bumi, yang akan digabungkan dengan dua modul yang lebih kecil, Wentian (Quest for the Heavens) dan Mengtian (Dreaming of the Heavens). Sementara tahap roket 21 ton itu terlepas dari modul Tianhe sebagaimana dimaksud, ia tidak dapat bermanuver ke jalur deorbiting yang aman untuk masuk kembali secara terkontrol.
Skuadron Kontrol Luar Angkasa ke-18 Komando Luar Angkasa AS di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California saat ini sedang melacak roket tersebut.
Dalam pernyataan terpisan Komando Luar Angkasa AS juga mengatakan bahwa di mana roket akan jatuh bergantung pada terlalu banyak faktor untuk diperhitungkan sedini mungkin, seperti kondisi atmosfer dan sudut yang tepat dari objek saat memasuki atmosfer.
Roket itu dikirim ke orbit akhir bulan lalu, memulai proyek selama 18 bulan pembangunan stasiun ruang angkasa pertama China. Peluncuran yang dilakukan pada 30 April lalu sukses menempatkan modul pertama stasiun - dijuluki Tianhe, atau Harmony of the Heavens - ke orbit rendah Bumi, yang akan digabungkan dengan dua modul yang lebih kecil, Wentian (Quest for the Heavens) dan Mengtian (Dreaming of the Heavens). Sementara tahap roket 21 ton itu terlepas dari modul Tianhe sebagaimana dimaksud, ia tidak dapat bermanuver ke jalur deorbiting yang aman untuk masuk kembali secara terkontrol.
(ian)
tulis komentar anda