Seperti di Indonesia, Pria India Bawa Jenazah Ibunya dengan Motor Sejauh 482 Km

Rabu, 28 April 2021 - 20:41 WIB
Sepasang kakak beradik ini menjepit jenazah ibu mereka yang meninggal akibat COVID-19 dan membawanya sejauh 482 km untuk memakamkannya. Foto/Daily Beast
NEW DELHI - Tsunami COVID-19 di India benar-benar memukul negara itu. Ratusan orang meninggal dalam sehari, rumah sakit penuh dengan pasien yang diperparah dengan krisis oksigen. Bahkan warga India harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk bisa mendapatkan rumah sakit yang kosong meski pada akhirnya berujung pada duka.

Seperti yang terjadi pada keluarga malang ini. Dua orang laki-laki harus "menjepit" ibunya yang menderita COVID-19 diantara mereka saat berkendara menggunakan motor mencari tempat tidur di rumah sakit. Namun mereka tidak juga mendapatkan rumah sakit yang kosong hingga ibunya meninggal karena kekurangan oksigen. Kedua pria itu pun harus berkendara sejauh 482 Km untuk menguburkan sang ibunda.

Video menyayat hati dari para pria yang dihentikan petugas polisi itu menjadi viral, dan menggarisbawahi tragedi kemanusiaan yang tampaknya tidak ada habisnya di negara dengan populasi terbesar kedua di dunia itu.

Insiden itu terjadi di Andhra Pradesh, dan para pria memilih untuk mengantar ibu mereka dengan sepeda motor ketika tidak ada ambulans yang tersedia untuk membawa jenazahnya pulang ke desanya.

Cerita menyedihkan itu bermula saat kedua pria itu membawa ibunya dengan bajaj ke dokter setempat setelah kondisinya semakin parah. Dokter lantas mendiagnosisnya dan mengatakan ia membutuhkan CT scan untuk memastikan tingkat keparahan kesulitan bernapasnya. Sebelum mereka sempat menemukan ranjang rumah sakit, sang ibu keburu meninggal.





Setelah sang ibu meninggal, pengemudi bajaj memaksa mereka keluar dari kendaraannya, memaksanya untuk bertindak. Seorang petugas polisi setempat menghentikan mereka untuk menanyakan siapa wanita yang jelas-jelas tidak berdaya yang ada di antara mereka. Dalam video tersebut, dia terlihat terguncang saat mereka menceritakan kisahnya.

Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi dan ekonom kesehatan yang telah men-tweet beberapa cerita terburuk di India, menceritakan kisah horor itu dalam serangkaian tweet.

“Jadi saya menunda memposting video ini selama setengah hari — mendiskusikan cerita ini dengan teman-teman India saya dan memverifikasinya. Tapi itu sangat nyata," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More