Singapura Sampaikan Belasungkawa atas Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Senin, 26 April 2021 - 04:00 WIB
SINGAPURA - Pemerintah Singapura menyampaikan belasungkawa terdalam atas insiden yang dialami KRI Nanggala-402 yang hilang kontak beberapa hari lalu dan telah dilakukan pencarian besar-besaran. Pada Minggu (25/4), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa kapal selam tersebut tenggelam di Laut Bali dan seluruh 53 awaknya tewas. KRI Nanggala ditemukan pecah menjadi tiga bagian.
Sebagai mitra dan negara tetangga terdekat, pemerintah Singapura ikut merasakan duka mendalam ini. Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura, Teo Chee Hean menyampaikan ucapan belasungkawa dalam pesan Facebook pada Minggu (25/4) malam.
"Kami turut berduka cita atas hilangnya kapal selam Indonesia KRI Naggala dan krunya. Sebagai sesama perwira angkatan laut, kami sedih karena tim penyelamat kami tidak dapat menyelamatkan para pelaut," tulis Teo, seperti dikutip dari Straitstimes.
Singapura memang menjadi salah satu negara yang terlibat langsung dalam operasi pencarian KRI Nanggala-402. Selain peralatan, Singapura juga mengiriman personel militer mereka dalam operasi pencarian terebut.
“Bekerja sama dengan TNI-AL, kendaraan yang dioperasikan dari Jarak Jauh Angkatan Laut Singapura dapat mengidentifikasi secara visual dan mengkonfirmasi kondisi kapal di dasar laut dan memulihkan beberapa barang penting dari dasar laut pada kedalaman lebih dari 800 m,” lanjutnya.
“Kami berharap bahwa ini akan membantu keluarga menemukan beberapa kejelasan dan kepastian tentang nasib orang yang mereka cintai. Kami berdoa untuk jiwa semua orang yang pergi dan untuk keluarga mereka," tambah Teo.
Ungkapan senada juga dilontarkan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen. “Saya menyampaikan pada Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto rasa turut berduka cita Kementerian Pertahanan Singapura kepada keluarga kru KRI Nanggala. Kapal Angkatan Laut Indonesia KRI Rigel telah menemukan kerusakan kapal selam di selat Bali dengan sonar mereka,” ucap Eng.
“Kami berduka bersama TNI dan keluarga yang terdampak atas kehilangan para pria pemberani dan patriots unit Golden Shark di kapal KRI Nanggala. Semoga mereka beristirahat dalam damai. Mereka telah melayani negara mereka dengan penuh dedikasi dan pengorbanan utama,” lanjutnya.
Sebagai mitra dan negara tetangga terdekat, pemerintah Singapura ikut merasakan duka mendalam ini. Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura, Teo Chee Hean menyampaikan ucapan belasungkawa dalam pesan Facebook pada Minggu (25/4) malam.
"Kami turut berduka cita atas hilangnya kapal selam Indonesia KRI Naggala dan krunya. Sebagai sesama perwira angkatan laut, kami sedih karena tim penyelamat kami tidak dapat menyelamatkan para pelaut," tulis Teo, seperti dikutip dari Straitstimes.
Singapura memang menjadi salah satu negara yang terlibat langsung dalam operasi pencarian KRI Nanggala-402. Selain peralatan, Singapura juga mengiriman personel militer mereka dalam operasi pencarian terebut.
“Bekerja sama dengan TNI-AL, kendaraan yang dioperasikan dari Jarak Jauh Angkatan Laut Singapura dapat mengidentifikasi secara visual dan mengkonfirmasi kondisi kapal di dasar laut dan memulihkan beberapa barang penting dari dasar laut pada kedalaman lebih dari 800 m,” lanjutnya.
“Kami berharap bahwa ini akan membantu keluarga menemukan beberapa kejelasan dan kepastian tentang nasib orang yang mereka cintai. Kami berdoa untuk jiwa semua orang yang pergi dan untuk keluarga mereka," tambah Teo.
Ungkapan senada juga dilontarkan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen. “Saya menyampaikan pada Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto rasa turut berduka cita Kementerian Pertahanan Singapura kepada keluarga kru KRI Nanggala. Kapal Angkatan Laut Indonesia KRI Rigel telah menemukan kerusakan kapal selam di selat Bali dengan sonar mereka,” ucap Eng.
“Kami berduka bersama TNI dan keluarga yang terdampak atas kehilangan para pria pemberani dan patriots unit Golden Shark di kapal KRI Nanggala. Semoga mereka beristirahat dalam damai. Mereka telah melayani negara mereka dengan penuh dedikasi dan pengorbanan utama,” lanjutnya.
(esn)
tulis komentar anda