Pria Tunisia Tikam Polisi Wanita Hingga Tewas di Prancis

Sabtu, 24 April 2021 - 00:01 WIB
Polisi menutup tempat kejadian serangan penikaman di Rambouillet, Prancis. Foto/getty images/bbc
PARIS - Seorang polisi wanita ditikam hingga tewas dalam serangan pisau di satu kantor polisi di Rambouillet, barat daya Paris .

Polisi wanita berumur 48 tahun itu bertugas administrasi dan tak bersenjata saat ditikam di bagian leher.

Penyerang berusia 36 tahun, yang dilaporkan datang ke Prancis dari Tunisia beberapa tahun lalu itu ditembak dan kemudian meninggal di rumah sakit.





Jaksa anti-teror telah mengambil alih penyelidikan, dan pembunuhan itu diperlakukan sebagai kemungkinan serangan teroris.



Penikaman terjadi di pintu masuk ke kantor polisi pada Jumat (23/4) sore ketika pekerja tersebut kembali dari istirahatnya pada pukul 14:20.



Saksi mata mengatakan pria pelaku itu terlihat berjalan-jalan saat menggunakan ponselnya di luar kantor polisi dan memanfaatkan kesempatannya untuk masuk saat wanita itu melewati pintu keamanan.

Dia menerjang petugas dan para polisi lainnya lalu menembaki pelaku penyerangan.

Perdana Menteri (PM) Prancis Jean Castex dan Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin langsung datang ke tempat kejadian, di daerah Yvelines di sebelah barat ibu kota.

"Republik telah kehilangan salah satu pahlawan sehari-harinya dalam tindakan biadab dan pengecut yang tidak terbatas," tweet Castex.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan rumor. Para pejabat mengatakan pria itu tidak dikenal oleh dinas intelijen.

Serangan itu telah menghidupkan kembali ingatan akan serangan sebelumnya di wilayah Yvelines.

Lima tahun lalu, dua petugas polisi ditikam hingga tewas di rumah mereka, dan tahun lalu seorang guru dipenggal di dekat sekolahnya di Conflans Saint-Honorine, barat laut Paris.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More