Berbahaya, Rusia Larang Penerbangan di Atas Krimea dan Laut Hitam
Selasa, 20 April 2021 - 23:01 WIB
MOSKOW - Rusia untuk sementara membatasi penerbangan di beberapa bagian wilayah udara Krimea dan Laut Hitam.
Hal itu berdasarkan pemberitahuan kepada penerbang (NOTAM).
"Daerah itu telah dinyatakan berbahaya sementara untuk penerbangan pesawat," ungkap dokumen NOTAM itu.
Zona pembatasan penerbangan meliputi beberapa wilayah di bagian selatan Krimea, dari Sevastopol ke Feodosia, perairan yang berbatasan dengan pantai Selatan Krimea, dan bagian dari perairan internasional Laut Hitam.
Pada 14 April, Rusia mengumumkan mereka menghentikan kemungkinan pelayaran kapal perang asing melalui perairannya di Laut Hitam dari 24 April hingga 31 Oktober.
Langkah itu dilakukan sehari setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoygu mengatakan Rusia "mengambil langkah-langkah dalam menanggapi ancaman dari NATO."
Dalam keterangan terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menjelaskan pembatasan tersebut hanya berlaku untuk kapal perang, bukan untuk kapal perdagangan dan sipil.
Menanggapi protes dari Kyiv, yang menuntut pembatalan pembatasan, Ryabkov mengatakan tidak ada pembatasan yang diberlakukan untuk penggunaan pelabuhan Ukraina di Laut Azov dan untuk perdagangan dan pelayaran sipil di wilayah tersebut.
Tetapi Departemen Luar Negeri AS menilai langkah Rusia sebagai "eskalasi."
Konflik di tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kyiv dan separatis yang didukung Rusia saling menuduh melanggar gencatan senjata.
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah mengumpulkan pasukan siap tempur di dekat perbatasan Ukraina yang dianggap sebagai pasukan Rusia terbesar sejak pencaplokan Krimea pada 2014.
Hal itu berdasarkan pemberitahuan kepada penerbang (NOTAM).
"Daerah itu telah dinyatakan berbahaya sementara untuk penerbangan pesawat," ungkap dokumen NOTAM itu.
Zona pembatasan penerbangan meliputi beberapa wilayah di bagian selatan Krimea, dari Sevastopol ke Feodosia, perairan yang berbatasan dengan pantai Selatan Krimea, dan bagian dari perairan internasional Laut Hitam.
Baca Juga
Pada 14 April, Rusia mengumumkan mereka menghentikan kemungkinan pelayaran kapal perang asing melalui perairannya di Laut Hitam dari 24 April hingga 31 Oktober.
Langkah itu dilakukan sehari setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoygu mengatakan Rusia "mengambil langkah-langkah dalam menanggapi ancaman dari NATO."
Dalam keterangan terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menjelaskan pembatasan tersebut hanya berlaku untuk kapal perang, bukan untuk kapal perdagangan dan sipil.
Menanggapi protes dari Kyiv, yang menuntut pembatalan pembatasan, Ryabkov mengatakan tidak ada pembatasan yang diberlakukan untuk penggunaan pelabuhan Ukraina di Laut Azov dan untuk perdagangan dan pelayaran sipil di wilayah tersebut.
Tetapi Departemen Luar Negeri AS menilai langkah Rusia sebagai "eskalasi."
Konflik di tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kyiv dan separatis yang didukung Rusia saling menuduh melanggar gencatan senjata.
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah mengumpulkan pasukan siap tempur di dekat perbatasan Ukraina yang dianggap sebagai pasukan Rusia terbesar sejak pencaplokan Krimea pada 2014.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda