Eks Wapres AS Sekaligus Ikon Liberal Walter Mondale Meninggal

Selasa, 20 April 2021 - 12:50 WIB
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Walter Frederick Fritz Mondale meninggal dunia. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Walter Frederick "Fritz" Mondale meninggal dunia pada usia 93 tahun, Senin (19/4/2021). Mondale dikenal sebagai ikon liberal Amerika.

Menurut pernyataan keluarganya, tidak ada penyebab yang diberikan atas kematian Mondale.





Mondale menjabat sebagai wakil presiden di era Presiden Jimmy Carter, dari 1977 hingga 1981.

"Hari ini saya berduka atas meninggalnya teman baik saya Walter Mondale, yang saya anggap sebagai wakil presiden terbaik dalam sejarah negara kita," kata Carter dalam sebuah pernyataan, saat menyampaikan belasungkawa.

"Dia adalah mitra yang tak ternilai dan pelayan yang cakap bagi rakyat Minnesota, Amerika Serikat, dan dunia," ujarnya, yang dilansir CNN, Selasa (20/4/2021).

"Fritz Mondale memberi kita semua model untuk layanan publik dan perilaku pribadi," imbuh Carter.

Presiden AS Joe Biden ikut berkomentar tentang Mondale. "Ada beberapa senator, sebelum atau sesudahnya, yang memiliki penghormatan universal seperti itu....Walter Mondale-lah yang mendefinisikan wakil presiden sebagai kemitraan penuh, dan membantu memberikan model bagi pengabdian saya," katanya.

Sebelum bertugas di Gedung Putih, Mondale pernah menjabat sebagai jaksa agung di negara bagian asalnya di Minnesota dari tahun 1960-1964, dan kemudian sebagai senator AS dari negara bagian itu dari tahun 1964-1976.

Setelah Carter meninggalkan kantornya, Mondale kemudian menjadi duta besar untuk Jepang antara 1993 dan 1996.

Senator Amy Klobuchar, sesama politisi Minnesota, berduka atas meninggalnya Mondale, menyebutnya "baik hati dan bermartabat sampai akhir".

"Walter Mondale adalah pegawai negeri sejati dan teman serta mentor saya," katanya di Twitter.

"Dia menetapkan standar tinggi untuk dirinya sendiri dan terus mengoper dan menaikkannya."

Walter Frederick Mondale lahir pada tanggal 5 Jan 1928 di kota kecil Ceylon, Minnesota. Dia merupakan putra seorang pendeta Metodis dan guru musik. Dia pindah ke beberapa kota kecil di bagian selatan negara bagian itu sepanjang masa kecilnya.

Pada usia 20, Mondale menjadi manajer distrik kongres untuk kampanye Senat politisi AS Hubert Humphrey yang sukses. Humphrey kemudian menjadi mentor politik Mondale.

Mondale memulai karier politik nasionalnya pada tahun 1964, ketika ia ditunjuk untuk mengisi kursi Senat Humphrey karena Humphrey menjadi wakil presiden.

Sebagai pendukung hak-hak sipil yang vokal, Mondale mengadvokasi sepanjang karier Senatnya untuk pendidikan, perumahan, hak-hak pekerja migran dan nutrisi anak.

Dia mengajukan diri untuk maju bersaing berebut kursi Gedung Putih pada tahun 1984, berhadapan dengan Ronald Reagan dari Partai Republik. Mondale memilih anggota Parlemen Geraldine Ferraro sebagai pasangannya, menjadikannya calon presiden dari partai besar pertama yang memasukkan seorang wanita ke dalam pertarungan pemilu.

Selama kampanyenya, dia dengan buruk mengatakan kepada para pemilih bahwa dia mengharapkan kenaikan pajak jika dia menang, yang pada akhirnya menentukan hasil pemilu.

Pada Hari Pemilihan, Mondale hanya memenangkan suara di Minnesota dan District of Columbia.

"Saya melakukan yang terbaik," katanya sehari setelah pemungutan suara.



Mondale menjabat sebagai duta besar AS untuk Jepang di bawah Bill Clinton, dan dia berusaha meningkatkan perdagangan antara kedua negara.

Dia mempertahankan hubungannya dengan Clinton dan pada 2008 awalnya mendukung Hillary Clinton sebagai presiden. Dia mengubah dukungannya setelah Barack Obama mendapatkan nominasi.

Mondale menikah dengan Joan Adams pada tahun 1955. Pasangan itu memiliki tiga anak, yakni dua putra; Ted dan William, dan seorang putri; Eleanor.

Ted dan William mengikuti ayah mereka terjun ke politik dan pelayanan publik, sementara Eleanor menjadi jurnalis penyiaran.

Joan meninggal pada 2014 setelah sakit lama, dan Eleanor meninggal pada 2011 karena kanker otak.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More