Dubes Al Busyra Basnur Ingatkan Semangat Konferensi Asia Afrika
Selasa, 20 April 2021 - 03:07 WIB
ADDIS ABABA - Duta Besar (Dubes) RI untuk Ethiopia , Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur mendorong para pemuda dan bangsa Indonesia mengenang semangat dalam konferensi Asia Afrika 66 tahun silam.
“Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pernah mengatakan bahwa semangat solidaritas antara negara-negara Asia Afrika harus terus dibangun,” ungkap Dubes Al Busyra Basnur.
Dia menjelaskan, “Tanggal 18 sampai 24 April 1955 tepatnya 66 tahun yang lalu Indonesia tuan rumah konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung. Konferensi tersebut dipelopori oleh Indonesia, India, Sri Lanka, Pakistan dan Burma atau Myanmar.”
“Konferensi yang berskala besar tersebut merupakan kontribusi Indonesia yang sangat penting bagi dunia. Dan perlu kita catat, pada saat itu Indonesia masih berusia 10 tahun dan masih berjuang menghadapi berbagai gejolak di dalam negeri,” papar dia.
Dubes Al Busyra Basnur menambahkan, “Sementara itu ketika berbincang-bincang dengan sahabat museum di Bandung, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak bangsa Indonesia, generasi muda khususnya untuk mencintai museum, dalam hal ini museum Asia Afrika yang terletak di kota Bandung.”
“Untuk pengetahuan kita bersama, museum konferensi Asia Afrika dikelola oleh Kementerian Luar Negeri RI,” papar dia.
“Ibu Retno menjelaskan bahwa museum itu menjelaskan dengan detail sejarah Indonesia dan apa yang dilakukan Indonesia pada 1955. Semangat itu masih sangat relevan saat ini,” ujar Dubes Al Busyra Basnur.
Dia mengungkapkan, konferensi ini menyegarkan semangat dan menghidupkan kembali moral para pahlawan di benua Asia dan Afrika untuk memperjuangkan kemerdekaan.
“Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pernah mengatakan bahwa semangat solidaritas antara negara-negara Asia Afrika harus terus dibangun,” ungkap Dubes Al Busyra Basnur.
Dia menjelaskan, “Tanggal 18 sampai 24 April 1955 tepatnya 66 tahun yang lalu Indonesia tuan rumah konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung. Konferensi tersebut dipelopori oleh Indonesia, India, Sri Lanka, Pakistan dan Burma atau Myanmar.”
“Konferensi yang berskala besar tersebut merupakan kontribusi Indonesia yang sangat penting bagi dunia. Dan perlu kita catat, pada saat itu Indonesia masih berusia 10 tahun dan masih berjuang menghadapi berbagai gejolak di dalam negeri,” papar dia.
Dubes Al Busyra Basnur menambahkan, “Sementara itu ketika berbincang-bincang dengan sahabat museum di Bandung, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak bangsa Indonesia, generasi muda khususnya untuk mencintai museum, dalam hal ini museum Asia Afrika yang terletak di kota Bandung.”
“Untuk pengetahuan kita bersama, museum konferensi Asia Afrika dikelola oleh Kementerian Luar Negeri RI,” papar dia.
“Ibu Retno menjelaskan bahwa museum itu menjelaskan dengan detail sejarah Indonesia dan apa yang dilakukan Indonesia pada 1955. Semangat itu masih sangat relevan saat ini,” ujar Dubes Al Busyra Basnur.
Dia mengungkapkan, konferensi ini menyegarkan semangat dan menghidupkan kembali moral para pahlawan di benua Asia dan Afrika untuk memperjuangkan kemerdekaan.
(sya)
tulis komentar anda