Biden: Terlalu Dini Tentukan Hasil Pembicaraan Hidupkan Kesepakatan Nuklir
Minggu, 18 April 2021 - 09:03 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) , Joe Biden mengatakan, terlalu dini untuk mengetahui apakah pembicaraan tidak langsung yang sedang berlangsung dengan Iran akan berhasil menghidupkan kembali kesepakatan nuklir. Iran dan AS, bersama dengan Eropa, saat ini sedang melakukan pembicaraan tidak langsung di Wina, Austria.
Biden mengatakan AS tidak berpikir bahwa pembicaraan itu sama sekali membantu, karena Iran terus meningkatkan pengayaan uranium. Ini adalah sebuah langkah yang diambil sebagai tanggapan terhadap sabotase pada fasilitas nuklir yang diyakini telah dilakukan oleh Israel.
"Meski demikian, kami tetap senang bahwa Iran terus setuju untuk terlibat dalam diskusi," kata Biden pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang ,Yoshihide Suga.
"Saya pikir itu terlalu dini untuk membuat penilaian seperti apa hasilnya nanti, tapi saya pikir kita masih berbicara," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (18/4/2021).
Pemimpin AS itu menegaskan kembali bahwa dia mendukung kesepakatanyang dicapai tahun 2015 yang dinegosiasikan ketika dia menjadi Wakil Presiden AS. Tetapi, dia mengatakan tidak akan membuat "konsesi besar" untuk kembali ke kesepakatan itu.
Saat ini, masih ada perbedaan antara AS dan Iran soal pencabutan sanksi, yang merupakan salah satu hambatan terbesar dalam menghidupan kembali kesepakatan nuklir.
AS ingin pencabutan sanksi itu dilakukan secara bertahap, sementara itu Iran ingin seluruh sansi dicabut sekaligus.
Biden mengatakan AS tidak berpikir bahwa pembicaraan itu sama sekali membantu, karena Iran terus meningkatkan pengayaan uranium. Ini adalah sebuah langkah yang diambil sebagai tanggapan terhadap sabotase pada fasilitas nuklir yang diyakini telah dilakukan oleh Israel.
"Meski demikian, kami tetap senang bahwa Iran terus setuju untuk terlibat dalam diskusi," kata Biden pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang ,Yoshihide Suga.
"Saya pikir itu terlalu dini untuk membuat penilaian seperti apa hasilnya nanti, tapi saya pikir kita masih berbicara," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (18/4/2021).
Pemimpin AS itu menegaskan kembali bahwa dia mendukung kesepakatanyang dicapai tahun 2015 yang dinegosiasikan ketika dia menjadi Wakil Presiden AS. Tetapi, dia mengatakan tidak akan membuat "konsesi besar" untuk kembali ke kesepakatan itu.
Saat ini, masih ada perbedaan antara AS dan Iran soal pencabutan sanksi, yang merupakan salah satu hambatan terbesar dalam menghidupan kembali kesepakatan nuklir.
AS ingin pencabutan sanksi itu dilakukan secara bertahap, sementara itu Iran ingin seluruh sansi dicabut sekaligus.
(esn)
tulis komentar anda