Penembak Massal FedEx Adalah Scott Hole, Mantan Karyawan Berusia 19 Tahun
Sabtu, 17 April 2021 - 07:19 WIB
INDIANAPOLIS - Pria bersenjata yang membunuh delapan orang dalam penembakan massal di gedung FedEx di Indianapolis, Amerika Serikat (AS), diidentifikasi bernama Brandon Scott Hole, 19. Dia ternyata mantan karyawan FedEx.
Hole bunuh diri usai beraksi pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat (16/4/2021) WIB. Dia pernah diperiksa FBI tahun lalu.
Ibu Hole pernah menelepon polisi pada tahun 2020 dan mengatakan bahwa dia khawatir putranya akan mencoba bunuh diri. Demikian disampaikan Paul Keenan, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor lapangan FBI di Indianapolis, seperti dikutip New York Post, Sabtu (17/4/2021).
Menurut laporan polisi, Hole pernah ditangkap pada 3 Maret 2020 ketika petugas polisi menyita senapan darinya yang saat itu digambarkan sebagai "orang berbahaya".
"Unit kesehatan perilaku memulai penahanan segera," bunyi laporan polisi.
Laporan tersebut mengatakan Hole telah membeli senapan itu tidak lama sebelum dia ditangkap dan dibawa ke rumah sakit.
Pennggeledahan di kamar Hole setelah penangkapannya menemukan beberapa item yang mendorong agen federal untuk menginterogasinya. Hal itu disampaikan Keenan tanpa merinci apa yang ditemukan saat itu.
Tetapi FBI akhirnya tidak memutuskan bahwa kejahatan telah dilakukan, atau bahwa Hole telah membicarakan tentang ideologi yang bermotivasi rasial. Dia tidak diberi lagi senapan itu.
Para pejabat mengatakan, pembunuh itu terakhir kali dipekerjakan oleh FedEx pada tahun 2020. Perusahaan mengonfirmasi pekerjaan sebelumnya.
Hole bunuh diri usai beraksi pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat (16/4/2021) WIB. Dia pernah diperiksa FBI tahun lalu.
Ibu Hole pernah menelepon polisi pada tahun 2020 dan mengatakan bahwa dia khawatir putranya akan mencoba bunuh diri. Demikian disampaikan Paul Keenan, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor lapangan FBI di Indianapolis, seperti dikutip New York Post, Sabtu (17/4/2021).
Menurut laporan polisi, Hole pernah ditangkap pada 3 Maret 2020 ketika petugas polisi menyita senapan darinya yang saat itu digambarkan sebagai "orang berbahaya".
"Unit kesehatan perilaku memulai penahanan segera," bunyi laporan polisi.
Laporan tersebut mengatakan Hole telah membeli senapan itu tidak lama sebelum dia ditangkap dan dibawa ke rumah sakit.
Pennggeledahan di kamar Hole setelah penangkapannya menemukan beberapa item yang mendorong agen federal untuk menginterogasinya. Hal itu disampaikan Keenan tanpa merinci apa yang ditemukan saat itu.
Tetapi FBI akhirnya tidak memutuskan bahwa kejahatan telah dilakukan, atau bahwa Hole telah membicarakan tentang ideologi yang bermotivasi rasial. Dia tidak diberi lagi senapan itu.
Para pejabat mengatakan, pembunuh itu terakhir kali dipekerjakan oleh FedEx pada tahun 2020. Perusahaan mengonfirmasi pekerjaan sebelumnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda